SINTANG [www.mediakpuasraya.com]-STKIP Persada Khatulistiwa Sintang mencetak 324 sarjana pendidikan. Pelaksanaan wisuda sarja strara satu (S1) ke VIII tahun akademik 2017/2018 ini dikemas dalam Rapat Terbuka Senat yang dilaksanakan di Auditorium STKIP, Sabtu (24/03/2018)
Hadir dalam kegiatan wisuda, Wakil Bupati Sintang, Askiman, Ketua DPRD Sintang Jeffray Edward beserta anggota, pihak Propinsi, Wisudawan beserta keluarga dan tamu undangan lainnya.
Wisudawan berprestasi dengan IPK tertinggi diraih Tanjung Larasti, S.Pd dari proram studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan IPK 3,99. Wisudawan lulusan tercepat diraih Hotmariah Sipayung, S.Pd dari program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan lama studi 3 tahun, 8 bulan, 7 hari. Sementara wisudawan termuda dinobatkan kepada Pransiska Gamilina, S.Pd dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pransiska berhasil menuntaskan masa studi pada usia 21 tahun, 20 hari.
Wakil Bupati Sintang, Askiman mengatakan Pemerintah Kabupaten Sintang mengapresiasi dilaksanakanya kegiatan wisuda ini.
“ini adalah bukti guna menjawab tantangan kita dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Askiman.
Kendati demikian, kata Askiman, gelar sarjana tersebut baru 20 persen kunci sukses. “80 persen kunci sukses anda harus mampu mengelola diri kemudian mengelola orang lain,” pesan Askiman.
Askiman juga berpesan kepada para wisudawan supaya dapat mengimplementasikan ilmu dan keterampilan yang dikehidupan masyarakat.
“Apa yang hendak kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu, seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia,” pesan Askiman.
Ketua STKIP PK, Drs. Rafael Suban Beding, M.Si, menerangkan, sampai dengan wisuda ke VIII ini, STKIP persada Khtulistiwa Sintang telah meluluskan 2.486 sarjana strata satu bidang pendidikan dan sebagian besar telah mengabdikan diri sebagai pendidik dan pengajar pada pendidikan dasar dan menengah disektor timur Kalimantan Barat.
“ Selain itu ada yang berkerja di bidang pemerintahan, disektor perbankkan, perusahaan, berwiraswasta dan lain-lain,” kata Rafael.
Disampaikannya juga, setelah meninggalkan kampus STKIP Persada Khtulistiwa Sintang, para wisudawan akan memiliki kampus dalam arti yang lebih luas yaitu kampus kehidupan dengan situasi dan kondisi permasalahan yang lebih kompleks, termasuk ketatnya kompetisi dalam merebut kesempatan lapangan kerja.
“Kami pesankan beberapa hal kepada wisudawan pada saat sebagai pengajar, pendidik, dan sekaligus sebagai warga masyarakat agar dapat mengimplementasikan kompentensi yang telah diperoleh dan dimiliki selama kuliah di STKIP Persada Khatulistiwa Sintang,” pesannya.
Sarjana baru ini kata Rafael, harus menjadikan diri pribadi yang memilki kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, berwibawa, arif, rendah hati, bijaksana, serta berakhlak mulia, dan dapat menjadi suri teladan. Mereka juga harus memiliki kompetensi pedagogik yang mantap yaitu memahami peserta didik secara mendalam, merancang pembelajaran dengan baik dan benar, melaksanakan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan.
Memahami kehidupan sosial dengan bijak yaitu bertindak objektif serta tidak diskriminatif, berkomunikasi secara efektif, empatik, santun, serta beradaptasi dengan lingkungan dimana dan kapan saja mereka berada.
Profesionalisme terhadap tugas dan pekerjaan yang dihadapi dengan menguasai kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan pelajaran yang diajarkan serta mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk mengembangkan diri dan orang lain.
“Jadikan diri menjadi manusia pembelajar karena dunia selalu berubah dan selalu ada hal baru untuk dipelajari. Pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya kadang tidak bisa lagi diterpakan dalam dunia yang dinamis dan selalu berubah serta penuh ketidakpastian,” pesannya.
“Rahasia kehidupan adalah selalu belajar dan jangan pernah menganggap anda tahu segalanya. Orang sukses adalah pribadi pembelajar yang selalu belajar, impian dan cita-cita yang dimiliki tidak akan didapat hanya dengan berangan-angan semata, tetapi dengan berusaha keras dan selalu terus belajar,” tambah Rafael.
Para wisudawan juga diharapkan mempunyai komitmen yang kuat terhadap setiap tugas pekerjaan yang dihadapi di lapangan kerja dengan semangat dan prinsip kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja iklas sebagai wujud sikap pelayanan terhadap keluarga, bangsa, dan negara.
Menurut Rafael, pembangunan manusia merupakan pembangunan paling sulit dan mahal, tetapi sangat strategis. Kemajuan, kemakmuran atau kehancuran suatu bangsa pada umumnya dan pribadi pada kususnya terletak pada kualitas sumber daya manusia. Dari kaca mata pendidikan manusia berkualitas adalah mereka yang terdidik dan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang membuatnya mampu menjadi insan yang tangguh, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab.
“Untuk itu membangun manusia berkualitas mutlak diperlukan pendidikan yang bermutu dan berkualitas,” imbuhnya.
Dia juga menyampaikan, bahwa hasil pemeringkatan perguruan tinggi Indonesia tahun 2017 yang dinilai oleh Kemenristek Dikiti dinilai dari aspek mutu dosen dan sumber daya manusia, mutu manejemen dan organisasi, mutu kegiatan kemahasiswaan, dan mutu penelitan dan publikasi ilmiah. Secara nasional STKIP Persada Khatulitiwa Sintang berada pada peringkat 419 dari 3.422 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, peringkat 11 dari 160 perguruan tinggi swasta pada Kopertis Wilayah Xl Kalimantan, peringkat 4 dari 46 pergurun tinggi se-Kalimantan Barat, dan peringkat 1 dari 5 perguruan tinggi di sektor timur Kalimantan Barat. (mo)




