Peserta Raimuna Kalbar 2025 Kunjungi Bukit Kelam, Disporapar Harap Pariwisata Sintang Makin Terangkat

oleh

SINTANG [www.mediakapuasraya.com]- Pelaksanaan Raimuna Daerah Gerakan Pramuka se-Kalimantan Barat Tahun 2025 di Kabupaten Sintang memasuki hari keempat pada Jumat, 28 November 2025. Rangkaian kegiatan di hari ini berlangsung padat dan menjadi pengalaman berharga bagi para peserta yang datang dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Barat.

Sejak pagi, peserta terbagi mengikuti beberapa agenda. Kecamatan 3 melaksanakan kegiatan wisata edukasi ke Keraton Sintang, Motor Bandung, dan Kampung Tenun Ensaid Panjang. Kecamatan 1 menjalankan kegiatan bakti sosial berupa pembagian sembako, pembersihan tempat ibadah, hingga donor darah. Kecamatan 2 menggelar berbagai pelatihan seperti literasi informasi, anyaman, remaja bijak, serta pelatihan menjaga hutan. Pada siang hingga sore hari, kegiatan kembali dilanjutkan dengan pembersihan pasar, pembersihan bantaran sungai, serta pelatihan tambahan terkait keselamatan lalu lintas, bahaya narkoba, kepemimpinan, dan solusi kreatif bagi generasi muda.

Di sela rangkaian kegiatan tersebut, peserta juga berkesempatan mengunjungi objek wisata Bukit Kelam. Kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Sintang yang juga Ketua Panitia Raimuna Daerah Kalbar 2025, Hendrika, menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi bagian dari upaya mengenalkan potensi wisata daerah kepada generasi muda.

Ia menjelaskan bahwa Bukit Kelam merupakan salah satu ikon utama pariwisata Sintang yang sudah dikenal luas. “Kami senang peserta bisa melihat langsung Bukit Kelam. Tempat ini sangat dikenal karena keunikannya dan sering menjadi tujuan utama wisatawan,” ujar Hendrika.

Ia berharap kunjungan para peserta Raimuna dapat memberikan dampak positif bagi promosi wisata daerah. “Kegiatan ini bukan hanya soal perkemahan, tapi juga bagaimana anak-anak muda bisa mengenal lebih dekat budaya, sejarah, dan keindahan Sintang,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa Bukit Kelam memiliki nilai tersendiri bagi masyarakat. “Ada yang bilang kalau belum ke Kelam berarti belum sah datang ke Sintang. Harapan kami, setelah melihat langsung, para peserta bisa ikut menceritakan pengalaman mereka kepada teman dan keluarga,” ujar Hendrika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.