SINTANG [www.mediakapuasraya.com]-Jalan setapak di wilayah perbatasan yang menghubungkan kabupaten Sintang dengan Negara Malaysia sangat rawan disalahgunakan sebagai jalan masuk narkoba. Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Sintang Askiman saat menerima kunjugan kerja Kepala Badan Narkotika Nasional Propinsi Kalimantan Barat Kombes Pol. Drs. H. Dani M.Dharmawan di Balai Praja Kantor Bupati Sintang pada Selasa, (22/3).
Diakui Askiman, infrastruktur jalan diwilayah perbatasan saat ini masih buruk. Masyarakat setempat lebih memilih membeli sembako ke Malaysia melalui jalan tikus.
“Jalan tikus tersebut rawan disalahgunakan sebagai jalan masuk narkoba dari Malaysia ke Indonesia” terang Askiman.
Perihal pencegahan narkoba tersebut pula, lanjut Askiman, pihaknya merencanakan akan melakukan tes urin bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemkab Sintang.
“ini sebagai bentuk pembinaan kepada ASN supaya bebas narkoba dan bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,”ungkap Askiman
Sementar Kepala BNN Kalbar, Kombes Pol. H. Dani M.Dharmawan menyampaikan bahwa semua pihak harus mewaspadai peredaran narkoba. karena perang antar negara sudah terjadi melalui narkoba,
“inilah perang modern. Dulu kalau perang, ditembak langsung mati. Tetapi perang modern ini, orang “ditembak” oleh narkoba, orangnya masih hidup tetapi sudah tidak berguna karena jaringan otaknya rusak,”terangnya.
Dikatakan Dani, Narkoba saat ini sudah berubah bentuk kedalam pulpen, permen, minuman, kue. Di Kalbar ada 1.000 orang pengguna narkoba melalui jarum suntik dan 12 ribu orang diantaranya merupakan pengguna non suntik.
“Kami mendorong visi pembangunan berwawasan tanpa narkoba. Ke depannya kami mendorong SKPD untuk membuat anggaran sosialisasi perang melawan narkoba di SKPD masing-masing,”bebernya. (mo)







