Banjir Melanda Sejumlah Daerah, Wabup Sintang Sampaikan Keprihatinannya

Banjir Melanda Sejumlah Daerah, Wabup Sintang Sampaikan Keprihatinannya

Sintang-www.mediakapuasraya.com-Wakil Bupati Sintang Sudiyanto mengaku prihatin dengan bencana alam banjir yang melanda Kecamatan Kayan Hilir dan Kayan Hulu, sejak Rabu 14 Juli 2021. Ratusan rumah terendam, hewan ternak hanyut dan mati, dan ratusan warga dilaporkan mengungsi di Kecamatan Kayan Hilir. Sementara di Kecamatan Kayan Hulu, dilaporkan debit air mulai berkurang.

Banjir di dua kecamatan tersebut akibat luapan sungai kayan dan sungai tebidah pasca diguyur hujan akibat cuaca ekstream yang melanda sejumlah wilayah. “Kita prihatin dengan situasi ini, covid belum selesai, banjir lagi, habis harta benda masyarakat. Tapi ini anomali cuaca, jadi banyak faktor, lah itu, saya prihatin,” kata Sudiyanto, Kamis 15 Juli 2021.

Desa Pakak, dilaporkan paling parah terdampak banjir. Bahkan, banjir tahun ini disebut paling parah dari tahun sebelumnya. Selain itu, longsor juga terjadi di kaki bukit bank.

“Ndak ada ternak yang diselamatkan macam di Pakak, mereka ndak bisa nyelamatkan segala ternak, beras. Mereka kan di dataran rendah, banjir sampai 3 meter katanya, mana bisa mindahkan. Kecuali ke bukit tapi kan jauh. Katanya ini sekarang paling besar banjirnya,” ungkap Sudiyanto.

Saat ini, kata Sudiyanto tim BPBD sedang meninjau lokasi banjir untuk melakukan pendataan. Dipastikan dia, pemerintah berupaya membantu meringankan warga terdampak banjir.

“Tetap kita berupaya membantu masyarakat, meringankan bebanya. Tidak hanya pemkab, tapi juga desa hingga kawan-kawan di dewan,” katanya.

Jembatan penghubung antar Desa Sungai Emang ke Tertung Mau, Jaya Sakti dan Landau Beringin Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang Kalimantan Barat terputus diterjang banjir sehingga mempersulit proses pengiriman logistik ke Daerah ini.

Kasi Pemerintahan Kecamatan Kayan Hilir Sadikin mengatakan saat ini kondisi air di perhuluan Kecamatan Kayan Hilir berangsur surut namun bagian Hilir Sungai Kayan ketinggian air masih bertambah seperti di Desa Nyangkom, Tuguk, Engkerangan, Mentunai, Nanga Lidau, Mekar Mandiri dan Natai Tebedak, dari sejumlah Desa ini baru Desa Mekar Mandiri yang telah menyiapkan penampungan khusus bagi warga terdampak banjir.

 

“Iya benar jembatan di Sungai Emang ambruk diterjang banjir dua hari lalu, jembatan ini jalur penghubung antara Desa ke Kecamatan, sampai saat ini se belum dapat ditangani,” Jelas Sadikin, Jum’at (16/7/2021).

Sementara itu Kasi Pemerintahan Desa Mekar Mandiri Aloisius mengatakan sebanyak dua puluh masyarakat terdampak banjir yang ditampung di Balai Dusun, Dusun Cipta Karya telah pindah pengungsian ke rumah warga yang berada di dataran tinggi karena Balai dusun sudah terendam banjir sekitar setengah meter dari lantai.

“Dua puluhan jiwa yang mengungsi ke Balai Dusun sekarang telah pindah mengungsi ke rumah warga,” kata Aloisius.

Menanggapi hal tersebut Kabid kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang Sugianto mengatakan pihaknya telah menindaklanjuti laporan mengenai bencana alam banjir dengan menurunkan tim reaksi cepat BPBD meninjau lokasi banjir di Kayan Hulu dan Kayan Hilir, laporan yang masuk ke BPBD ada empat Kecamatan di Kabupaten Sintang terendam banjir yaitu Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Serawai dan Kecamatan Dedai.

“Laporan banjir yang masuk ke BPBD Kabupaten Sintang sudah kita tindaklanjuti, kami menurunkan tim yang dipimpin saya langsung menuju Kecamatan Kayan Hilir dan Kayan Hulu,” Kata Sugianto.

Dikatakan Sugianto dari empat Kecamatan yang terandam banjir ini, dua Kecamatan yang sudah melaporkan ke BPBD Sintang, untuk itu Sugianto menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Sintang agar segera melaporkan ke BPBD Sintang jika terjadi bencana alam agar segera ditindaklanjuti.

__Terbit pada
20/07/2021
__Kategori
Sintang