Jadi Narasumber Sosialisasi Pendidikan Politik di Desa Sungai Ana, Ini Kata Kominfo Sintang
Sintang-www.mediakapuasraya.com-
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sintang menjadi salah satu narasumber pada Kegiatan Sosialisasi Pendidikan Politik yang diselenggarkan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sintang di Aula Kantor Desa Sungai Ana pada Kamis, 3 Oktober 2024.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sintang yang diwakili oleh Syukur Saleh selaku Kepala Bidang Komunikasi Publik hadir memberikan materi dihadapan pengurus RT, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, tokoh masyarakat dan kaum wanita yang ada di Desa Sungai Ana
Syukur Saleh selaku Kepala Bidang Komunikasi Publik mengajak seluruh peserta sosialisasi untuk menghadapai pilkada serentak secara khusus di Kabupaten Sintang dengan hati yang gembira.
“salah satu perhatian dari KPU, Bawaslu, Pemkab Sintang, Polres Sintang dalam hal penyelenggaraan Pilkada ini adalah hoaks atau berita bohong. Maka kami di Dinas Kominfo Sintang mengajak masyarakat khususnya warga Desa Sungai Ana untuk menganggap hoaks ini sebagai musuh bersama” terang Syukur Saleh.
“itu sikap pertama yang harus kita ambil. Karena dengan menganggap hoaks sebagai musuh, maka kita akan melawannya. Bagaimana cara melawannya, yang harus kita sepakati sebagai strategi kita dalam berperang melawan hoaks” tambah Syukur Saleh
“langkah kedua adalah mengenali ciri ciri musuh juga. Mengenali dan memahami apa ciri ciri hoaks atau berita bohong. Tidak mungkin kita ingin melawan sesuatu tetapi kita tidak tahu musuh kita atau tidak tahu ciri ciri musuh kita. Maka kenali dulu ciri ciri musuh kita, kenali ciri ciri hoaks, untuk bisa melawannya” tambah Syukur Saleh
“ciri-ciri hoaks adalah penggunaan judul yang provokatif, sumber informasi yang tidak dapat dipercaya, penyajian tanggal yang tidak sesuai, klaim tanpa dukungan fakta, penggunaan foto atau video yang tidak akurat, penyalahgunaan bahasa atau tata bahasa yang buruk, kurangnya sumber pendukung, motif politik atau ideologis, pemanfaatan aspek emosional, kekurangan kontradiksi atau sumber yang beragam, kurangnya verifikasi oleh sumber terpercaya dan isi yang terlalu menarik atau sensasional” beber Syukur Saleh
(Rilis Kominfo Sintang)