Hadiri Tabliq Akbar di Masjid Al-Amin, Ini Penjelasan Bupati Sintang Soal Pembangunan Masjid
Sintang-www.mediakapuasraya.com-Bupati Sintang, dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH membeberkan kondisi pembangunan Masjid Al Amin Sintang per Mei 2022 saat menghadiri acara Tabliq Akbar dan Halal Bihalal di Masjid Al Amin Sintang, Kamis 26 Mei 2022 yang lalu.
Tabliq Akbar dan Halal Bihalal ini mengusung tema “Indahnya Silaturrahmi Memperkokoh Ukhuwah Islamiyah” yang menghadirkan penceramah yang merupakan Dosen dari Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin (IAIS) Sambas yakni Ustadz H. Hatoli, S. Sy.,M.H.
Bupati juga menyampaikan terkait progres pembangunan masjid Al Amin Sintang, bahwa pada anggaran perubahan tahun 2022 ini, Pemkab akan mengucurkan anggaran 1 miliyar rupiah untuk melanjutkan pembangunan masjid yang akan menjadi salah satu landmark kota sintang. Di tahun 2023 nanti akan kembali dianggarkan 3 miliyar rupiah.
“pada APBD Perubahan Tahun Anggaran 2022 ini, akan kami anggarkan kembali. Dan akan dilanjutkan pada APBD Murni Tahun 2023 mendatang sebesar 3 Milyar” terang Bupati Sintang
“mengajak jamaah yang hadir untuk selalu menjaga kebersamaan dan keberagaman yang ada, karena sintang merupakan masyarakat yang mejemuk terdiri dari berbagai suku dan agama” harap Bupati Sintang.
Peletakan batu pertama relokasi dan rekonstruksi pembangunan masjid Al Amin di Jalan Lintas Melawi dilakukan oleh Bupati Sintang dr Jarot Winarno pada 1 Muharram 1440 Hijriyah atau Selasa 11 Setember 2018 yang lalu. Artinya sudah memasuki tahun keempat. Namun pembangunan terhambat pembiayaan melalui APBD Kabupaten Sintang yang mengalami kesulitan karena refocusing akibat pandemi covid-19.
Saat peletakan batu pertama tersebut, Bupati Sintang Jarot Winarno menyampaikan bahwa Pemkab Sintang memandang bahwa membangun rumah ibadah ini satu kewajiban yang harus pemerintah lakukan dan wajib membantunya.
“Karena rumah ibadah tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan umat beragama untuk melaksanakan ibadahnya, akan tetapi rumah ibadah juga akan menjadi pusat pergerakan dakwah, syiar agama, gerakan sosial ekomomi, kegiatan kebudayaan, pendidikan terutama dan gerakan merukunkan antar umat beragama” terang Bupati Sintang.
Menurutnya, umat beragama tidak rukun kalau jembatan komunikasi tidak ada, yang kedua dialog antar umat beragama tidak terjadi. “Sehingga akan terjadi salah persepsi, sehingga rumah ibadah yang baik akan menjadi sumber perdamaian bagi kita semua,” tambah Bupat.
Bupati menambahkan bahwa Pemkab Sintang terus berupaya mewujudkan masyarakat yang religius, karna melihat kebutuhan umat beragama adalah kerinduan untuk memiliki sarana ibadah yang memadai, baik masjid maupun surau, baik itu di daerah pedalaman maupun yang di kota. Sudah barang tentu sarana ibadah untuk umat agama yang lain juga.
“Sebab mereka juga membutuhkan sarana ibadah yang memadai. Pemkab Sintang juga dalam pembangunan masjid ini ada bantuan yang disalurkan melalui dana hibah, dan juga kepada ormas Islam yang ada di Kabupaten Sintang yang didapatkan melalui dana hibah Majelis Ulama Indonesia (MUI),”ungkapnya.