Banyak Guru di Sintang Tidak Mau Divaksin
SINTANG [www.mediakapuasraya.com]- Keplada Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), dr Harysinto Linoh melalui Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Bambang Hermanto mengatakan capain vaksinasi guru di Sintang masih rendah. Pihaknya mendata, total guru yang sudah divaksin di tahap pertama mencapai 2.519 orang.
Bambang Hermanto mengatakan, untuk tenaga pendidik Paud hingga SMA di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, saat ini masih terus berjalan. “Sedangkan vaksin kedua sudah 1. 447 orang. Ini berdasarkan data kami di lapangan. Saat ini vaksin sedang berjalan untuk lansia dan guru,” katanya, kamis 17 Juni 2021.
Menurut Bambang, tidak semua guru bersedia divaksin. Meski demikian, vaksinator tidak dapat memaksa keputusan tersebut. “Kami sebagai vaksinator tidak berani memaksa. Sehingga untuk guru di Kota Sintang saja belum 100 persen guru divaksinasi,” katanya.
Meski persentase vaksinasi rendah, terus berupaya mempercepat vaksinasi, dengan mempergunakan sisa dosis vaksin yang tersedia. Kabupaten Sintang, menerima alokasi tambahan 750 vial vaksin. Semuanya, sudah dibagikan ke tiap puskemas.
“Terbatasnya alokasi vaksin yang diterima Diskes Sintang menyebabkan program vaksinasi tidak bisa merata di semua kecamatan,” katanya .
Selain guru, vaksinasi untuk tenaga kesehatan di Sintang juga belum mencapai 100 persen. Padahal tanaga keseahatan garda depan penanganan covid-19. “Vaksinasi untuk lansian juga masih rendah. Banyak yang tidak bersedia di vaksin. Kami bahkan melakukan jemput bola untuk mengejar target vaksinasi,” jelasnya.
Ia menegaskan selain disiplin protokol kesehatan, vaksinasi juga upaya pemerintah dalam percepatan dan pencegahan covid-19. Vaksin tersebut aman dan halal. “Pemerintah ingin kita semua aman dari covid-19, maka dari itu kesuksesan program vaksinasi tentunya perlu dukungan dan partisipasi masyarakat,” pungkasnya.
Ia menyampaikan beberapa saat setelah divaksin biasanya terdapat gejala terngantu respon tubuh seseorang. “beberapa mengalami efek samping seperti pegal, ngantik, lapar bahkan demam namun itu hal yang biasa,” tukasnya.