Ajak petani Gunakan Pupuk Organik
![](http://www.mediakapuasraya.com/wp-content/uploads/2018/10/Kusnadi.jpg)
![](http://www.mediakapuasraya.com/wp-content/uploads/2018/10/Kusnadi.jpg)
SINTANG [www.mediakapuasraya.com]- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Kusnadi mengatakan banyak daerah yang telah sukses menggunakan pupuk organik sebagai upaya meningkatkan produktifitas pertanian.
Kusnadi mengajak para petani menggunakan pupuk organik, upaya itu sangat penting dilakukan agar para petani tidak terlalu bergantung dalam penggunaan pupuk kimia. Apalagi, ternyata di Kabupaten Sintang ini ada pelaku usaha pembuatan pupuk organik, salah satunya di Desa Baning Panjang, Kecamatan Kelam Permai.
Kusnadi menjelaskan pupuk organik cair yang berasal dari kotoran kelinci, yang diproduksi skala kecil dan menengah inipun memiliki banyak manfaat.
“Untuk itu, saya harap pupuk organik harus dimaksimalkan dan diperjuangkan. Pemerintah daerah harus ikut melakukan pendampingan, bagaimana pun ini adalah inovasi dan terobosan baru yang dibuat oleh warga kita sendiri,” terangnya.
Menurut Kusnadi dinas terkait dapat melakukan pendampingan. Misalnya, membuat demplot atau lahan pertanian percontohan dengan memakai pupuk organik ini.
“Sehingga nanti outputnya, petani mau memggunakan pupuk organik ini. Penggunaan pupuk ini harus kita wacanakan agar petani juga tidak ketergantungan dengan pupuk kimia,” sambungnya.
Ketua Kelompok Tani Cakra Mandiri, Desa Baning Pajang, Kecamatan Kelam Permai, Abdul Gani mengajak seluruh petani di Kabupaten Sintang agar menggunakan pupuk organik untuk peningkatan kesuburan tanah.
“Petani mungkin lebih tahu terkait bahan kimia pupuk non organik. Dimana pupuk bahan kimia ini, memang memiliki dosis tertentu yang dapat menyuburkan tanah. Tetapi, lama-lama dipakai bukan lagi menyuburkan tanah, bisa-bisa menjadi racun bagi tanah, sebab bahan ini sifatnya hanya sesaat,” jelasnya.
Menurut Abdul Gani jika penggunaan pupuk bahan kimia secara terus menerus bisa membuat masyarakat teracuni.
“Kalau selama ini kita menggunakan bahan kimia terus, lama-lama kita akan teracuni. Tetapi dengan pupuk organik ini, tanah kita akan subur kembali. Lalu bahan kimia ini, semakin lama juga harganya semakin mahal. Sementara pupuk organik tersedia di alam yang berasal dari alam,” sambungnya.
Abdul Gani menjelaskan salah satu contoh di Desa Baning Panjang ini, rata-rata sudah meninggalkan penggunaan pupuk non organik, sebab telah memproduksi sendiri pupuk organik melalui kotaran kelinci.
“Kualitas pupuk organik cair yang diproduksi juga sudah kita uji dan teruji. Pupuk organik ini kita mengikuti cara alam. Alam ini dahulu kala tidak ada pupuk kimianya, hutan menjadi subur karena ada pembusukan daun dan ranting kayu sehingga menjadi pupuk alami. Tumbuhan dan kayu menjadi subur, kuat dan besar-besar. Artinya, tanpa pupuk kimia juga bisa,” terangnya.