Pemkab Sintang Rapat Bahas dan Susun Program Jitu Turunkan AKI dan AKB

Pemkab Sintang Rapat Bahas dan Susun Program Jitu Turunkan AKI dan AKB

Sintang-www.mediakapuasraya.com-Tim Kelompok Kerja Penurunan Angka Kematian Ibu (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Sintang khususnya Sub Bidang Kemitraan dan Pemberdayaan terus memantapkan program kerjanya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang Herkulanus Roni yang juga Koordinator Sub Bidang Kemitraan dan Pemberdayaan mengharapkan agar Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang ada di semua desa agar bekerja lebih giat lagi khususnya dalam mendata jumlah ibu hamil dan melahirkan di desanya. “kita perlu mendorong dan mengaktifkan KPM yang ada karena mereka juga ada honornya dari pemerintahan desa. Dalam menurunkan AKI dan AKB, memang perlu sinergi. Jangan jalan sendiri sendiri diantara OPD yang ada. Kita perlu bersama-sama. Saya berharap ada kebijakan dan program yang tepat dan bisa dijalankan oleh pemerintah desa. Perlu juga ada panduan kerja bagi pemerintah desa untuk menurunkan AKI dan AKB ini” terang Herkulanus Roni

Setina Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sintang menyampaikan pihaknya melalui Program Keluarga Harapan akan membantu menurunkan AKI dan AKB. “desa bisa melibatkan tenaga pendamping PKH yang ada. Kepala desa harus mengajak dan memberdayakan tenaga pendamping PKH. Melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa bisa mengajak pemerintahan desa untuk memanfaatkan Tenaga Pendamping PKH. Syarat untuk mendapatkan bantuan PKH juga berkaitan dengan upaya menurunkan AKI dan AKB. Syaratnya seperti ada ibu hamil, bayi, ibu nifas, dan anak usia sekolah. Para penerima PKH juga wajib memeriksakan kesehatan bagi ibu hamil dan menyusui. Jadi, sangat terkoneksi dengan upaya menurunkan AKI dan AKB. Yang diperlukan hanya kerjasama dan sinergisitas banyak pihak termasuk pemerintah desa, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan sebagainya” terang Setina

Florida Ida Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang menjelaskan  bahwa secara global dan nasional memang menurunkan AKI dan AKB menjadi perhatian. Kabupaten Sintang terpilih dari 200 kabupaten kota se Indonesia untuk menjadi lokasi khusus penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi tahun 2021. Dari 200 kabupaten kota tersebut, di Kalimantan Barat ada 8 kabupaten yang dipilih, salah satunya Kabupaten Sintang.

“Mengapa Kabupaten Sintang terpilih, karena terjadi tren peningkatan angka kematian ibu dan bayi sejak 2017 hingga 2020. Tahun 2017 angka kematian ibu mencapai 11 kasus, 2018 terjadi 11 kasus, 2019 terjadi 15 kasus dan pada tahun 2020 sampai November 2020 sudah mencapai 16 kasus kematian ibu dan itu menjadi angka tertinggi se Kalbar. Pada tahun 2024 Indonesia menargetkan angka kematian ibu paling tidak 186 per 100 ribu kelahiran. Karena berdasarkan data yang ada, pada tahun 2015 , angka kematian ibu mencapai 305 per 100 ribu kelahiran. Itulah dasarnya mengapa Sintang menjadi lokasi khusus penurunan AKI dan AKB” terang Florida Ida

“Sebelumnya, penanganan penurunan AKI dan AKB masih belum terkonvergensi atau masih terkotak-kotak dan hanya dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan saja. Kami ingin agar masyarakat desa yang bergerak aktif untuk menurunkan AKI dan AKB ini. Kasus yang terjadi selama ini karena terlambat dalam penanganan, terlambat pengenalan bahaya risiko, dan keterlambatan dalam rujukan. Dalam hal kematian bayi ini, sering terjadi saat kehamilan, melahirkan dan nifas. Kematian ibu disebabkan pendarahan dan hipertensi dalam kehamilan. Ini penyumbang tertinggi penyebab kematian ibu. Dalam hal kematian bayi sering terjadi pada bayi usia 0-28 hari. Dan paling banyak pada usia 1 minggu karena bayi tidak segera menangis atau tidak bisa menangis secara spontan. Kemudian juga disebabkan berat badan yang rendah. Kami sangat mengharapkan keterlibatan pemerintah dan masyarakat desa dalam menurunkan AKI dan AKB ini” Florida Ida

Jangkan Kasi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan  menyarankan agar Pemerintahan Desa memiliki data jumlah ibu hamil yang ada di desanya. “setelah memiliki data jumlah ibu hamil, pemerintah desa harus ada data bulan berapa akan melahirkan. Sehingga petugas kesehatan mudah dalam memantau dan memberikan pelayanan kesehatan. Informasi dan data ini sangat penting” terang Jangkan

Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sintang Ida Ziasniati menjelaskan bahwa pihaknya siap membantu melakukan publikasi dan sosialisasi dalam rangka menurunkan AKI dan AKB. “kami berharap bisa mendapatkan data dan informasi dari Dinas Kesehatan yang bisa kami publikasikan pada media yang kami miliki seperti videotron, Senentang TV, Instagram dan facebook” terang Ida Ziasniati.

 

__Terbit pada
02/12/2020
__Kategori
Sintang