Dewan Sintang : Petani Pahlawan Ketahanan Pangan

SINTANG [www.mediakapuasraya.com]-  Wakil Ketua Komisi A DPRD Sintang Maria Magdalena menghadiri kegiatan panen raya di Desa Kenyabur Baru Kecamatan Tempunak, Jumat (26/06/2020). Ia mengaku bangga karena dapat turun langsung ke lapangan  menyaksikan panen padi masyarakat.

“Saya ikut senang dan bangga atas keberhasilan produktifas panen padi sawah 6,4 ton per hektar. petani itu pahlawan ketahanan pangan,” ucapnya.

Masyarakat dapat swasembada pangan. Ini terjadi karena kerja keras teman-teman penyuluh dilapangan. Keberhasilan seorang penyuluh di lapangan tentu tak bisa lepas dari peran aktif dan kerja sama antara pelaku utama dan pelaku usaha serta stakeholder lainnya guna bersama-sama menyukseskan program pemerintah di sektor pertanian.

Saya jua mengapresiasi kinerja para penyuluh pertanian Distanbun kabupaten Sintang yang telah memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada para petani, keberhasilan sektor pertanian juga sangat tergantung kepada rekan-rekan penyuluh,” ungkapnya.

“Program bisa berjalan baik tentu karena adanya peran aktif dan kerja sama antara penyuluh, petani, dan stakeholder terkait lainnya,”ujar Maria Magdalena.

Menurutnya pemerintah harus mengakomodir hal yang  menjadi kendala penyuluh di lapangan. Karena menurutnya, penyuluh harus difasilitasi dengan sarana pendukung guna menunjang kinerja mereka di lapangan. Sehingga para penyuluh betul-betul melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pejuang pangan Kabupaten Sintang.

Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan, Produktifitas padi di Sintang masih rendah. Ketersediaan beras di Sintang memiliki empat masalah yakni kurang luas lahan sawah, yang mana di Sintang ini hanya ada 7.700 hektar sawah yang tidak semuanya produktif.

“Kita perlu 27 ribu hektar untuk bisa memenuhi kebutuhan 400 ribu jiwa penduduk Kabupaten Sintang. Kita masih kurang 20 ribuan hektar sawah. Maka sawah tidak boleh dialih fungsikan,” ungkap Jarot.

“Masalah kedua adalah kurang banyak pada soal produktivitas. Kalau bisa satu hektar menghasilkan 6 ton per hektar. Kita juga kurang sering panen, seharusnya dua sampai tiga kali panen setahun,” tambahnya.

Jarot menyayangkan kurangnya orang muda di sektor pertanian. Pegiat pertanian didominasi orangtua. Petani milenial hanya ada di temawang muntai sepauk. Petaninya dari kaum muda.

“Anak muda saya tantang untuk berani terjun menjadi petani” tambah Bupati Sintang. (mo)

__Terbit pada
26/06/2020
__Kategori
Parlemen, Sintang

Penulis: Admin Media Kapuas Raya