Dewan Sintang Minta Masyarakat Tidak Borong Masker
SINTANG [www.mediakapuasraya.com]- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Nekodimus menceritakan pengalamanya terkait kelangkaan masker dan hand sanitizer di Bumi Senentang. Dia sempat menanyakan kepada pedangang di Apotik bahwa sejak merebaknya kasus Virus Corona di Indonesia permintaan masyarakat akan alat kesehatan tersebut meningkat tajam. Masyarakat membeli dalam jumlah bersar.
“stok yang tersedia tidak banyak namun permintaan masyarakat tinggi, akhinya masker dan hand sanitizer jadi langka dan harganya jauh tinggi dari harga normal,” ungkapnya.
Nekodimus pun prihatin dengan kondisi tersebut, dia berharap ketersediaan masker dan Hand Sanitizer di Bumi Senentang diperhatikan oleh pemerintah. Mengingat, banyak masyarakat mengeluhkan sulitnya mendapatkannya saat ini.
“Masker yang saya pakai ini saya beli secara online, harganya lebih terjangkau, di Sintang saya cari di beberapa tempat semua kehabisan stok,” bebernya.
Menurutnya, yang paling penting dalam hal ketersediaan masker adalah Dinas Kesehatan atau rumah sakit. Mengingat, mereka berada di garda terdepan pelayanan kesehatan pada masyarakat. “Kalau kita-kita ini, kebutuhan masker paling-paling digunakan saat ke luar rumah, maka jangan lah memborong masker, cukup beli sesuai kebutuhan,” ucapnya.
Mestinya kata Nekodimu di tengah situasi saat ini alat kesehatan seperti masker dan hand sanitizer tidak boleh langka di pasar. Ketika orang membutuhkan harus tersedia. “Sayangnya, ditengah kondisi seperti ini, barang-barang ini tidak tersedia di pasaran. Masker ini kan sifatnya sekali pakai. Makanya harus disediakan dalam jumlah banyak,” katanya.
Nekodimus juga menerangkan sangat mendukung pmerintah dalam penangann covid-19 di Kabupaten Sintang. Pemkab Sintang akan membedah APBD 2020 agar, bisa diefektifkan untuk penanganan covid-19. Terutama untuk pemenuhan peralatan tenaga medis untuk pelayanan pada masyarakat. “Kami sangat mendukung termasuk pergeseran anggaran perjalanan dinas untuk penanganan covid-19,” pungkasnya. (mo)