SINTANG [www.mediakapuasraya.com]- Tingkat konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Sintang merupakan yang terendah di Kalimantan Barat. Berdasarkan data di dinas perikanan, tingkat konsumsi ikan di Sintang hanya 26,9 kilo per orang pertahun. Padahal standar rata-rata tingkat konsumsi ikan di kalbar 38 kilo dan 40 kilo di tingkat nasional.
Data tersebut menunjukan fenomena yang aneh, pasalnya Kabupaten Sintang merupakan daerah yang dilalui oleh sungai terpanjang di Indonesia yaitu Sungai Kapuas, termasuk juga Sungai Melawi dan banyak anak-anak sungai lainnya.
Ditambah lagi, ada kurang lebih 11 danau dan beberapa embung yang sudah dibuat sebagai tempat ikan hidup dan berkembang. Namun berdasarkan survey, angka konsumsi ikan di Kabupaten Sintang masih sangat rendah.
Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Hikman Sudirman yakin masyarakat Kabupaten Sintang gemar mengkonsumsi ikan. Dia mengatakan kurangnya tingkat konsumsi ikan bisa disebabkan sulitnya mendapatkan ikan segar dengan harga terjangkau. Rata-rata harga ikan di pasaran dibandrol Rp 30 ribu hingga 85 ribu per kilonya. “Banyak masyarakat tidak memenuhi standar konsumsi ikan dikarenakan harga ikan tidak ramah di kantong masyarakat,” ungkapnya.
Untuk mendongkrak tingkat konsumi Ikan masyarakat perlu upaya untuk menyediakan ikan segar yang terjangkau dari segi biaya. Menurutnya kabupaten Sintang memili potensi untuk swasembada ikan.
“masyarakat dapat mebudidayakan ikan untuk konsumsi keluarga atau untuk dijual. Bisnis ikan dari rumah juga dapat menambah pendapatan. Karena ikan bernilai ekonomis tinggi,” ungkapnya.
Masyarakat yang berada di kampung-kampung, biasanya mengandalkan ikan sungai menjadi lauk sehari-hari. Hanya saja banyak juga masyarakat yang tidak betah mencari ikan di Sungai. Maka dari itu, Hikman Sudirman mengatakan budidaya ikan perlu digalakan hingga ke desa-desa.
Wakil rakyat daerah pemilihan Kayan Hulu dan Hilir ini menyebutkan masyarakat di dua kecamatan ini banyak yang sudah mengembangkan swasembada ikan. Dirinya selaku wakil rakyat kerap membantu penyediaan kolam dan salurkan bantuan bibit ikan kepada masyarakat.
“Setiap tahun ada kita berikan, karena kita mendukung pengembangan perikanan di desa, itu salah satu kebutuhan yang mereka sampaikan untuk dapat diakomodir,” ucapnya.
Dia berharap swasembada ikan di desa ini juga dapat meningkatkan tingkat konsumsi ikan di masyarakat. “ya kita berharap pengembangan sektor perikanan tidak hanya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dari segi ekonomi saja, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat,” harapnya. (red)