Jelang Lebaran, Tuah Minta Pedagang Tak Jual Daging Oplosan


SINTANG [www.mediakapuasraya.com]- Tak bisa dipungkiri, bahwa setiap tahunnya menjelang hari raya Idul Fitri, permintaan daging di pasaran pasti akan meningkat drastis, terutama daging sapi. Maka dari itu, diharapkan moment tersebut tidak dimanfaatkan oleh oknum pedagang yang tak bertanggung jawab untuk mendapat keuntungan lebih besar dengan menjual daging yang tak layak konsumsi.
Dikatakan Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, Tuah Mangasih, bahwa memang dengan meningkatnya permintaan daging, maka berlakulah hukum pasar, sehingga harganya pun akan naik. Maka dari itu, ia meminta ke Dinas Perindutrian dan Perdagangan Kabupaten Sintang, dapat mengintensifkan pemantauan penjualan daging sapi di sejumlah pasar tradisional menjelang Lebaran.
“Hal tersebut seolah sudah menjadi hukum pasar. Terkadang situasi seperti ini dimanfaatkan oleh oknum pedagang daging dengan menjual daging oplosan, dengan maksud agar memperoleh keuntungan yang lebih besar. Maka dari itu, kita minta dinas terkait memantau di pasar untuk memastikan tidak ada daging sapi gelonggongan atau daging sapi oplosan yang dijual,” ujar Tuah Mangasih, belum lama ini.
Tentu saja kata Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, jika terdapat oknum pedagang yang menjual daging oplosan tersebut, maka sangat merugikan konsumen, baik dari sisi higienesnya dan juga apakah daging tersebut halal atau untuk dikonsumsi umat muslim.
“Maka dari itu, saya meminta agar dinas terkait benar-benar ekstra memonitor transaksi jual beli daging sapi, dan kalau bisa langsung turun ke pasar-pasar melakukan pemantauan,” terangnya.
Hal tersebut menurut pria murah senyum ini, juga untuk menghindari daging yang tidak layak konsumsi oleh masyarakat. Ia juga berharap, instansi terkait agar bisa menjamin pasokan daging untuk kebutuhan masyarakat Sintang dalam menyambut Idul Fitri. “Tentunya kita harapkan juga, pasokan daging tersebut dijual dengan harga yang terjangkau untuk semua kalangan,” jelasnya.
Ia juga mengimbau kepada para pedagang daging, agar memiliki hati nurani yang baik, sehingga benar-benar menjual daging yang layak dan halal untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
“Bila semua elemen besinergi dan berniat baik, maka hal-hal yang bisa merugikan orang banyak dapat dihindari dan konsumen pun tidak was-was untuk membeli daging di pasar,. Nah itu yang kits harapkan,” pungkasnya. (mo)