Herimaturida Minta Sarjana baru Jadi Pelaku Usaha

Ketua Komisi C DPRD Sintang, Herimaturida. (Dok. Timots)

SINTANG [www.mediakapuasraya.com]- Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, Herimaturida mengatakan banyak sarjana di Indonesia ketika lulus kuliah langsung berburu pekerjaan. Padahal, tidak semua sarjana harus mencari pekerjaan, tapi bisa juga dengan menciptakan lapangan kerja sendiri.

“ Melalui sebuah usaha atau bisnis, maka kita pun dapat membantu orang lain yang sedang mencari pekerjaan dengan memberikan posisi yang tepat. Sehingga, kita tidak mengharapkan pekerjaan dari orang lain,” kata Herimaturida.

STKIP Persada Khatulistiwa Sintang belum lama ini  baru saja mencentak 297 sarjana baru di bidang pendidikan. Herimaturdia mint mereka dapat berinovasi menjalani kehidupan di masyarakat pasca menyandang sarjana. Hal ini dikarenakan banyaknya lowongan yang tidak memberikan syarat dari jurusan itu.

“Daya serap tenaga pendidik khusunya di Kabupaten Sintang sangat rendah, sementara tiap tahun sarjana pendidikan selalu tercetak.  Yang ini baru satu perguruan tinggi belum perguruan tignggi lainnya atau yang dari luar daerah,” ujar Herimaturida.

Menurutnya prestasi yang telah dicapai dan perjuangan yang telah dilakukan tidak berakhir pada wisuda saja. Namun merupakan awal perjuangan baru yang akan dihadapi. Menyandang status sarjana bukanlah sesuatu yang harus selalu dibanggakan, ada tugas besar menghadang seiring dengan menempelnya gelar atau title.

Dalam era globalisasi dan persaingan yang ketat di dunia kerja, sudah menjadi tantangan bahwa semua lulusan dari kampus harus mempersiapkan diri lebih baik. Salah satu kunci dalam keberhasilan dalam persaingan internasional dan lokal, tidak ada jalan lain, yaitu harus memacu kreativitas dan inisiatif hingga maksimal.

“maka jangan hanya terpaku untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil dan bekerja di perusahaan saja, tapi harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. pada masa saat ini menjadi seorang sarjana harus bisa kreatif dan inovatif dalam menciptakan lapangan pekerjaan,” tuturnya.

“Tak bisa dipungkiri lagi lulusan sarjana pendidikani sudah banyak, akan tetapi dari sekian banyak jadilah sarjana pendidikan yang bebeda, yang menginspirasi dan berkarya”, tambahnya.

Dikatakannya  memang jurusan seringkali menjadi pertimbangan saat memikirkan perjalanan karir ke depannya. Beberapa tahun menjalani proses kuliah, lulus, kemudian mendapatkan ijazah, pasti ada saja orang yang kerja tidak sesuai jurusan saat kuliah. Sebenarnya hal ini bukanlah menjadi permasalahan yang cukup serius kalau melihat dari sudut pandang positif. (mo)

__Terbit pada
31/03/2019
__Kategori
Parlemen, Sintang

Penulis: Admin Media Kapuas Raya