Alokasikan Pokir untuk Pustu Bentuk Tanggungjawab Syahroni Terhadap Masyarakat

Ketua Komisi A DPRD Sintang, Syahroni. (DOK: TIMOT).

SINTANG [www.mediakapuasraya.com]-  Kewajiban sebagai wakil rakyat benar-benar dijalankan Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Syahroni dengang tanggungjawab yang penuh.

Hal tersebut dapat dilihat dari apa yang telah diperbuatnya selama ini untuk masyatakat. Salah satu contohnya dengan mengalokasikan Pokok Pikiran (Pokir) pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Gandis Hulu, Kecamatan Dedai.

Pustu yang dianggarkan sebesar Rp365 juta itu dilakukan dengan dua tahap, yakni pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018 dan perubahan itu, kini telah bisa dimanfaatkan masyarakat setempat, setelah diresmikan oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno, pada Minggu (24/3/2019).

Saat diwawancarai awak media, Syahroni mengatakan, pembangunan Pustu ini merupakan usulan yang disampaikan masyarakat melalui Musrenbang. Ia juga menilai bahwa pembangunan pustu di Desa Gandis Hulu ini memang sangat mendesak.

“Saya melihat Pustu ini sangat mendesak sekali untuk memberikan pelayanan kesehatan di Desa Gandis Hulu. Jika pelayanan kesehatan hanya bertumpu pada Puskesmas di Kecamatan Dedai, masyarakat tentu kesulitan. Mengingat akses kadang terkendala, salah satunya banjir,” ujarnya.

Dengan latar belakang itulah, kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini, pada tahun anggaran 2018 dan anggaran perubahan, dirinya menganggarkan melalui aspirasi/pokok pikiran. Dimana dirinya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.  “Tentu saya berharap dengan hadirnya Pustu ini, pelayanan kesehatan bisa dinikmati masyarakat. Dan masyarakat lebih dekat untuk mengakses sarana kesehatan yang ada,” harapnya.

Roni juga meminta, dengan berdirinya Pustu, masyarakat dapat ikut memelihara dan menjaga sarana yang telah dibangun tersebut. Yang tak kalah penting, ketika sudah ditempatkan tenaga kesehatan, bisa terjaga hubungan baik dengan semua pihak.

“Tentu saya berharap jangan sampai hubungan antara tenaga medis dengan masyarakat tidak akur. Karena hal ini akan berpengaruh pada pelayanan kesehatan. Tentu kit inginkan hal seperti itu tidak terjadi sini,” pungkasnya. (mo)

__Terbit pada
25/03/2019
__Kategori
Parlemen, Sintang

Penulis: Admin Media Kapuas Raya