SINTANG [www.mediakapuasraya.com]-Lima desa di Kecamatan Kayan Hilir, yakni Desa Nanga Tikan, Kerapa Sepan, Nyangkom, Pelaik dan Paoh Benua menyampaikan sejumlah rencana aksi di bidang kesehatan.

Penyampaian rencana aksi tersebut dikemas pada Pertemuan Tatap Muka yang digelar Koalisi Peduli Anak Sintang (KOPAS) yang difasilitasi oleh Wahana Visi Indonesia (WVI)  dibiayai oleh Uni Eropa.  Kegiatan dalam rangka meningkatkan akuntabilitas layanan publik bidang kesehatan tersebut dilaksanakan di Balai Pertemuan Kantor Desa Nanga Tikan, Senin (24/09/2018).

Hadir pada kegiatan tersebut, Camat Kayan Hilir, Napiah, Kepala Puskesmas Nanga Mau, Darwin, Kepala Desa, BPD, Petugas Kesehatan Desa dan masyarakat tamu undangan.

Mewakili Prosedium KOPAS, Hadran mengatakan, pengembangan dunia kesehatan di desa sangat penting, sebab kesehatan adalah indikator penting dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak. Berdasarkan data nasional, angka Stunting di Kabupaten Sintang masih tinggi dan berada diatas 44 persen. Jumlah tersebut merata hingga ke daerah pedalaman.

“untuk itu, kesehatan dasar dan kesejahteraan jadi prioritas kita,” ungkapnya.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi tingginya angka stunting, diantaranya adalah prilaku individu. Banyak ibu menyusui gagal memberikan Air Susu Ibu (ASI) Eklusif pada bayi. Banyak masyarakat kurang memanfaatkan fasilitas kesehatan (posyandu). “Perlu kita ketahui pencegahan Stunting dilakukan pada seribu hari kehidupan pertama sejak ibu hamil,” imbuhnya.

Tak hanya itu kurangnya sarana dan prasarana kesehatan khususnya di desa juga menjadi indikator,”untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan, harus ada solusi yang  kita cari bersama hari ini, yang kita sebut rencana aksi,” tambahnya.