Dewan Ajak Masyarakat Bijak Hadapi Isu SARA di Media Sosial


SINTANG [www.mediakapuasraya.com]- Kian hari media sosial seakan menjadi lahan yang empuk dan basah untuk digunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab menyebarkan pesan kebencian yang berbau Suku, ras dan Agama (SARA)
Wakil Ketua DPRD Sintang, Terry Ibrahim pun menyayangkan kondisi ini apalagi isu SARA sangat mudah memantik beragam komentar yang berujung pada rasa benci dan sakit hati antar satu dan yang lainnya.
Terry pun menyebut isu SARA yang kenap dijumpai dimedia sosial sebagai ciri-ciri orang yang tidak pintar, tidak bijak serta tidak pandai dalam memanfaatkan media sosial. Ia pun menyarankan agar pengguna media sosial tidak menanggapi hal-hal yang berbau SARA sebab hanya akan menghabiskan energi secara percuma.
“Yang harus kita lakukan adalah dengan tidak mengomentarinya, diamkan saja. Karena kalau kita menyikapinya orang yang dengan sengaja membuat berita itu tidak baik, maka dia semakin merasa dirinya diperhatikan,” kata Terry
Terry pun mengaku jika dirinya tidak pernah menanggapi hal-hal yang berbau SARA di media sosial. “Artinya, saya pikir komentar dia tidak bijak, tidak pintar, dan tidak pandai. Kalau kita mengomentarinya sama saja kita tergolong dengan orang yang tidak pintar, tidak bijak dan tidak pandai,” imbuhnya
Salah satu ciri orang cerdas Bermedsos kata Terry adalah dia tidak terpancing pada isu-isu murahan soal SARA dan tidak pula menanggapinya.
“Maka sangat saya harapkan kepada semua pengguna media sosial untuk menjadi pengguna yang pintar, bijak dan pandai. Bukan malah sebaliknya,” ujar politisi Nasdem ini.
Gagdget atau smartphone menurut Terry akan tampak jelek ditangan orang-orang yang jelek alias tidak bijak dalam menggunakannya. Karena itu ia meminta pengguna media sosial untuk menggunakan smartphone dengan baik dan benar..
“Sama ketika di dalam rumah tangga kita. Ketika kita berkomentar keras dengan anak dan istri. Walaupun anak dan istri kita mendengar komentar kita itu tidak baik pasti mereka juga merasa tersinggung atau sakit hati. Sama ketika kita mengeluarkan kata-kata barang kali di dalam media sosial yang kira-kiranya menurut orang tidak pantas untuk kita keluarkan, maka orang lain juga akan tersinggung,” tandasnya (nn)