Pengurus WBA Sampaikan Aspirasi Ke Milton Crosby

PONTIANAK [www.mediakapuasraya.com]-Calon Gubernur Kalimantan Barat, Milton Crosby menerima kunjungan organisasi West Borneo Action (WBA)  di kediamannya, pada Senin (05/02/2018). Organisasi ini mewadahi  atau memperjuangkan rehabilitasi ODHA dan Narkoba (NAPZA).

Dari Pertemuan tersebut mantan Bupati Sintang dua periode ini mengaku banyak mendapatkan masukan dari  orang-orang  di organisasi ini.

“Mereka datang ke saya menyampaikan aspirasi supaya mereka yang marginal ini diperhatikan pemerintah terutama dari  pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, baik cek kesehatan pengobatan hingga rehabilitasi,” ujar Milton.

Mereka juga menginginkan dapat kembali dan diterima di lingkungan keluarga dan masyarakat, seperti masyarakat pada umumnya, “Mereka juga menginginkan dapat diterima bekerja di perusahaan atau di perkantoran dan lain sebagainya,” beber Milton.

Tak hanya itu, Lanjut pasangan Boyman Harun ini, mereka juga meminta kepada pemerintah supaya lebih gencar lagi mensosialisasikan bahaya HIV /Aids dan Narkoba agar tidak merembet ke masyarakat lainnya terutama para generasi muda.

Milton mengungkapkan dirinya sangat mengapresiasi pertemuan dan organisasi yang peduli HIV/AIDS dan Narkoba ini. Selama dan selepas menjabat sebagai Bupati Sintang, hal ini memang sudah menjadi perhatinya. Melalui kegiatan Sosialnya Milton Crosby kerap memberikan suntikan motivasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait penyalahgunaan Narkotika dan perilaku negatif lainnya.

“Jadi pertemuan ini sudah mereka damba-dambakan, karena mereka menilai saya sangat peduli dengan mereka yang menderita HIV/AIDS atau kecanduan Narkoba untuk menjalani proses pengobatan atau rehabilitasi,” tuturnya.

Milton menyebutkan ke depan mesti fokus pada sosialisasi bahaya narkoba dan bahaya HIV melalui Dinas kesehatan, Pendidikan dan aparat keamanan.

“Pencegahan dan penindakan harus sejalan. Kita mesti siapkan dana khusus untuk masalah ini,” ujarnya,

Sudah seharusnya kata Milton mereka-mereka ini menjadi perhatian pemerintah, bahkan tak hanya  mereka, kaum yang  tuna rungu, tuna aksara, cacat mental, autis akan diperhatikan. Salah satunya mereka dapat dibantu melalui bantuan sosial yang merupakan kewajiban pemerintah.

“Sehingga mereka bukan menjadi masyarakt yang terabaikan, melainkan masyarakat yang harus diperhatikan, yang diterima, dapat berkarya sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing individu,” pungkas Milton. (mo)

 

 

__Terbit pada
06/02/2018
__Kategori
Pontianak

Penulis: Admin Media Kapuas Raya