Dewan Minta Dinkes Proaktif Sosialisasikan Cegah Stunting

Anggota DPRD Sintang, K Daniel Banai. TIMO

SINTANG [www.mediakapuasraya.com]-Anggota DPRD Sintang Daniel Banai mengaku prihatin dengan tingginya angka Stunting di Kabupaten Sintang. Berdasarkan data Dinas Kesehatan  stanting di Kabupaten Sintang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya  dan telah mencapai angka 37 persen, sementara data dari hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) secara nasional stanting di Kabupaten Sintang telah mencapai angka 44 persen.

Dia meminta Dinas Kesehatan Sintang Proaktif mensosialisasi upaya pencegahan stunting  ke masyarakat, khusunya masyarakat di pedalaman. Hal ini perlu diperhatikan supaya edukasi kesehatan ini menyentuh hingga pelosok negeri.

“ini menjadi PR kita bersama, namun edukasi upaya pencegahan stunting harus sampai hingga pedalaman,” pintanya.

Stunting adalah kekurangan gizi pada 1000 hari kehidupan pertama. Stunting kata Harysinto dapat dicegah dengan beberapa cara, yakni pemberian asi eklusif kepada balita saat enam bulan pertama, pemberian tablet besi melalui posyandu, dan menjaga kesehatan lingkungan.

“Kurangnya pemahaman masyarakat akan hal tersebut adalah faktor tingginy stunting di Sintang,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Harysinto Linoh mengungkapkan meningkatnya angka stanting di kabupaten Sintang dipengaruhi oleh prilaku manusia dalam melaksanakan upaya pencegahan stunting.

“Banyak ibu menyusui tidak mau menyusui anaknya, padahal ASI adalah yang terbaik untu memneuhi kebutuhan bayi, juga tidak memberdayakn posyandu, jadi prilaku sangat memperngaruhi realisasi pencegahan stunting itu,” ungkapnya.

Sinto emgaku pihaknya sudah gencar mensosialisasikan cegah stunting, “ kita sudah sering kampanyekan itu, hanya saja kata dia realisasinya dilapangan dipengaruhi oleh prilaku, misalnya pemberian asi eklusif selama enam bulan tidak dilakukan.,” pungkasnya. (mo)

__Terbit pada
03/02/2018
__Kategori
Parlemen, Sintang

Penulis: Admin Media Kapuas Raya