Dewan Dorong Ibu Menyusui Terapkan ASI Eklusif Pada Bayi
SINTANG [www.mediakapuasraya.com]- Ketua Komisi C DPRD Sintang Herimaturida mendorong penerapan ASI Eklusif pada bayi harus benar benar dilakukan para ibu menyusui. Hal ini menurutnya sangat penting sebab ASI memiliki kandungan gizi yang diperlukan balita.
“ jadi sayang jika ibu tidak memanfaatkan apa yang sudah Tuhan berikan,” katanya usai berdialog dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang di ruang rapat komisi C belum lama ini.
Saai ini kata Heri angka Stunting di Kabupaten Sintang masih sangat tinggi. Data dari Dinas Kesehatan stanting di Kabupaten Sintang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dan telah mencapai angka 37 persen, sementara data dari hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) secara nasional stanting di Kabupaten Sintang telah mencapai angka 44 persen.
Stunting adalah kekurangan gizi pada 1000 hari kehidupan pertama, Herimatuida mengimbau pada ibu menyusui supaya menerapkan ASI pada bayi secara penuh selama enam bulan. Kemudian lanjut wakil rakyat ini, lewat enam bulan balita diberikan makanan pendamping disertai ASI yang tidak sepenuh di masa-masa awal balita. Jika dihitung dari masa kehamilan hingga kelahiran dan usia balita hingga 2 tahun.
“Dari literatur kesehatan yang pernah saya baca, Itu yang disebut 1000 hari kehidupan, dari awal kehamilan hingga usia anak 2 tahun,”tandasnya.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Harysinto Linoh memaparkan faktor yang mengakibatkan gagalanya penerapan ASI Eklusif pada bayi.
“gagalnya penerapan ASI Eklusif pada bayi dipengaruhi oleh prilaku, banyak ibu menyusui tidak memberikan Asi pada banyi, padahal produksi ASI pada ibu menyusui banyak dan mencukupi kebutuhan ASI Eklusif,” ungkapnya.
Faktor lain kata Sinto yakni, kurangnya produksi ASI pada Ibu menyusui , dampaknya Pemberian ASI pada bayi tidak maksimal.
“dari 10 Ibu menyusui paling tidak satu orang tidak mampu memproduksi ASI, hal yang alami seperti ini sulit kita atasi, karena perbedaan setiap individu,” terangnya. (mo)