Tiga Proyek Ramah Lingkungan Di Riam Batu Diresmikan

www.mediakapuasraya.com [SINTANG] – Tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hidro (PLTMH), dua buah pipanisasi air bersih dan satu unit homestay di Dusun Lebuk Lantang Desa Riam Batu, Kecamatan Tempunak, telah diresmikan Bupati Sintang Jarot Winarno pada Selasa (30/1/2018) kemarin.

Turut mendampingi Bupati Jarot, Presiden MADN Cornelis, Ketua DPRD Sintang Jeffray Edward beserta anggota, Pengurus Keling Kumang Group, Bupati Landak Karolin Margret Natasa, Dandim 1205 Sintang, Unsur OPD Kabupaten Sintang dan masyarakat Kecamatan Tempunak.

Peresmian dilakukan secara simbolis ditandai dengan penandatanganan sejumlah prasasti dan pengguntingan pita serta peninjauan pada ruangan homestay.  Kemudian menyalakan lampu oleh Bupati Sintang dan Mengalirkan air bersih di dalam homestay oleh presiden MADN.

Pada kesempatan itu, Jarot menyampaikan pujian kepada Keling Kumang Group (KKG) atas kerja kerasnya dalam menjadi contoh proses reformasi koperasi. Keling Kumang Group sangat banyak berkontribusi dalam memajukan daerah dengan langkahnya merehabilitasi, mereorientasi dan pengembangan usaha. Jarot juga memuji atas usaha warga dan NGO berkaitan dengan pembangunan energi hijau ini.

“Inilah kearifan lokal kita, menunjukkan cara kita berhubungan dengan Tuhan, alam dan sesama manusia, mengusahakan keselasaran dan keseimbangan. Harus demikianlah hidup, pembangunan yang seimbang pada bidang ekonomi, sosial budaya dan lingkungan, dengan prinsip menjaga lingkungan dan memakmurkan hidup masyarakat kita,” ungkap Jarot.

Pembangunan di daerah ini kata dia  tidak berhenti hanya disini. Kawasan Lingkar Saran akan menjadi sumber hidup bagi penarikan air baku untuk sumber air minum bagi masyarakat Sintang.

“Tahun 2018 ini bendungan akan segera dibangun, pipanisasi air sejauh 89 kilometer dari mata air di Bukit Saran akan ditarik sampai ke Kabupaten Sintang,” terang Jarot.

Lebih lanjut kata Jarot tahun ini pemkab Sintang akan menyelenggarakan festival investasi kelam. Jarot menilai Lingkar Saran juga merupakan potensi yang dapat menjadi salah satu tempat yang indah dan penting untuk dapat dibangun seperti kelam.

“Lingkar Saran menjadi tempat yang menjanjikan investasi di Sintang,” pungkasnya.

Sementara itu, Presiden MADN, Cornelis pada kesempatannya menyampaikan apresiasi sekaligus mengingatkan bahwa pentingnya langkah pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Sintang. Menurut mantan Gubernur Kalbar ini apa yang kita lakukan dengan pembangunan ini, ini adalah kegiatan kemanusiaan, dalam rangka menyelamatkan manusia dengan melestarikan hutan dan alam.

“Hutan hujan tropis kita di jantung Kalimantan ini dan sangat berperan penting untuk mengantisipasi perubahan iklim,” katanya.

Managing Director KKG,Yohanes RJ  mengatakan tujuan akhir dari program ini untuk menjaga hutan adat yang ada. Program ini disebut dengan program penguatan ekonomi hijau lokal melalui pemberdayaan masyarakat adat dan pemulihan lingkungan (proyek self help green -SHG). Program ini merupakan kerja sama antara berbagai non government organization (NGO) Yayasan Kehati dan millenium challenge America-indonesia (MCA-I).Program ini dimulai pada tahun 2016. Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh konsorsium pemberdayaan ekonomi hijau  (KUJAU Kalbar).

“Ruang lingkup proyek ini meliputi aktivitas pemberdayaan terutama kaum perempuan, budidaya, peningkatan produktivitas, pengelolaan kawasan serta mendorong ketahanan energi melalui pengadaan energi terbarukan,” kata Yohanes.

Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Jeffray Edward memberikan apresiasi positif atas beberapa proyek pembangunan yang dilakukan oleh Keling Kumang Group bersama Yayasan Kehati dan MCAI.

“Saya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Sintang tentunya berharap masyarakat dapat menjaga dengan baik fasilitas yang sudah ada ini, sehingga pertumbuhan ekonomi di sini bisa meningkat secara optimal,” pesannya. (Mo)

 

__Terbit pada
31/01/2018
__Kategori
Nasional, Sintang

Penulis: Admin Media Kapuas Raya