APBD Sintang TA 2018 Mengalami “Dilema”

Bupati Sintang Jarot Winarno. FOTO TIMO

SINTANG [www.mediakapuasraya.com]-Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sintang tahun anggaran 2018 memiliki postur yang kurang menggembirakan untuk mencapai target-target prime mover pembangunan daerah. Sebab APBD tahun anggaran 2018 masih mengalami dilema anggaran, yaitu kebutuhan anggaran pembangunan yang terus meningkat sementara kapasitas fiskal yang ada justru semakin menurun.

APBD ini kata Jarot merupakan instrumen fiskal yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, mendukung upaya pengentasan kemiskinan, penguatan ketersediaan infrastruktur dasar, pengurangan ketimpangan antar wilayah, serta mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. Hal ini sesuai dengan tema pembangunan dalam RKPD Kabupaten Sintang tahun 2018 yaitu: “peningkatan kesejahteraan sosial melalui pemerataan infrastruktur dasar dan optimalisasi pengelolaan keuangan daerah”.

“Total anggaran pendapatan daerah tahun anggaran 2018 ditargetkan sebesar 1,84 triliun rupiah. Total anggaran belanja daerah tahun anggaran 2018 sebesar 1,88 triliun rupiah. Sedangkan anggaran pembiayaan daerah tahun anggaran 2018 sebesar 38,8 milyar rupiah,” ujar Jarot dalam Rapat Paripurna DPRD Sintang, Kamis (30/11/2017)

Dikatakan Jarot dalam menghadapi dinamika dilema anggaran yang terjadi di tahun 2018 pihaknya harus menjalani Tiga strategi fiskal secara terpadu, Pertama; efisiensi belanja daerah serta peningkatan belanja daerah yang produkif untuk mendukung pencapaian target-target prime mover pembangunan daerah, Kedua; memperkuat determinasi program dan kegiatan pembangunan sehingga membawa hasil maksimal dan menghadirkan dampak yang sangat besar. Ketiga; mendorong pembiayaan pembangunan yang berkeadilan, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan buah pembangunan daerah.

“efesiensi ada dua yakni efesiensi teknis, barang siapa diamanahkan anggaran untuk kegiatan harus diselenggarakan sebaik baiknya secara teknis. Kemudian Efesiensi secara alokasi anggaran, kita letakan dana yang sedikit ini untuk mengakomodir tempat tempat yang betul betul dibutuhkan oleh masyarakat,” kata Jarot.

“Sementara  dertiminasi bangaimana anggaran yang sedikit ini dilakukan dengan baik namun berdampak besar  contoh penimbunan jalan Mertiguna dengan Lalang Baru,  dananya tidak begitu besar tapi bila dikerjakan dengan benar akan sangat membantu masyarakat disana,” tambah Jarot. (mo)

__Terbit pada
03/12/2017
__Kategori
Sintang

Penulis: Admin Media Kapuas Raya