Serap Ilmu Olah Bambu, Ini Harapan Dekranasda Sekadau
SEKADAU-LOMBOK [www.mediakapuasraya.com]-Jadwal hari kedua kunjungan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sekadau yang dimpin langsung oleh Ketua dan wakil Ketua Dekranasda di Lombok ialah mengunjungi pengrajin anyaman bambu (Wahana Bambu Wilis) yang berada di Desa Dasan Bare Gunung Sari Lombok Barat. Kecamatan Gunungsari sebagai sentra pengerajin bambu sudah tak asing lagi. Di desa ini ada banyak pengrajin yang memproduksi beraneka ragam jenis anyaman dari bambu seperti tempat sepatu, sarang burung,tempat lampu, ayunan bayi, kursi, meja, sofa bambu, sangkar ayam, dan lain sebagainya.
Ketika berada di gunung sari, kami rombongan dekranasda terkesima melihat beragam macam model dan jenis bambu yang dipajang oleh para pengrajin misalnya kursi, meja, keranjang dan lain sebagainya. Tidak hanya melihat hasil karya yang sudah jadi dibuat oleh para pengrajin Bambu, Ketua dan wakil Ketua Dekranasda Kabupaten Sekadau dan rombongan juga melihat langsung cara pembuatan kursi dan meja dari bambu dari para pengrajin bambu. Saat itu ada dua pengrajin bambu yang sedang bekerja mengolah bambu menjadi menjad, kursi dan lain sebagainya. Ketua dan wakil ketua Dekranasda serta rombongan memanfaatkan waktu untuk bertanya lebih banyak dengan pengrajin mengenai teknis dan tata cara membuat kursi dan meja dari bambu. Salah satu pengrajin, Faisal mengatakan lama pembuatan satu seat kursi dan meja memakan waktu sekitar kurang lebih satu minggu.
Menurutnya bambu oleh banyak masyarakat disini disulap menjadi aneka kerajinan dengan berbagai varian seni bernilai ekonomi tinggi dan banyak diminati wisatawan, terutama wisatawan luar negeri, karena murni terbuat dari bahan alami.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Sekadau Ny. Kristina, S.Pd, M.Si mengatakan tujuan kunjungan Dekranada Kabupaten Sekadau pada kesejumlah pengrajin di lombok adalah untuk belajar bagaimana proses membuat dan mengembangkan industri kerajinan bambu dan rotan dan proses pewarnaan tenun yang alami. “Maka kami mengunjungi tempat industri anyaman “Wahana Bambu Wilis “ yang terletak didesa Dasan Bare, Gunung Sari, Lombok Barat. Semoga apa yang sudah kita lihat dari para pengrajin bambu di lombok, bisa kita terapkan juga di daerah. Karena proses demi proses sudah kita lihat langsung dari para pengrajin, misalnya cara membuat kursi,” ujarnya.
Menurut Kristina, masyarakat Kabupaten Sekadau khususnya yang tinggal daerah pedesaan banyak yang memiliki keterampilan yang bisa dikembangkan untuk menghasilkan industri anyaman dari bambu. Hal ini juga karena didukung kuat dengan ketersedian bahan baku seperti bambu dan rotan yang melimpah. “Makanya dalam kunjungan ini kita bawa langsung para pengrajinnya, kita minta mereka belajar langsung dengan pengrajin bambu di lombok ini,” ujarnya.
Kristina berharap, dengan kunjungan ini mampu memberikan semangat, memotivasi kewirausahaan, mengembangkan wawasan serta membuka peluang pasar untuk memberdayakan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Sekadau. (Hartono/herman/red)