Meriahnya Final Turnamen Bola Voli di Sepauk
SINTANG [www.mediakapuasraya.com]-Lapangan voli yang terletak ditengah-tengah pasar Ibukota Kecamatan Sepauk mendadak ramai, dari segala usia mulai dari yang muda hingga yang tua, masyarakat berbondong-bondong untuk menonton perhelatan final bola voli putra yang mempertemukan antara Sentinom dari Desa Tanjung Ria dan Abang Sport dari Desa Paoh, pada hari Minggu (29/10/2017).
Pertandingan tersebut juga ditonton langsung oleh Bupati Sintang dimulai dari babak pertama hingga babak terakhir. Tampak pula hadir anggota DPRD Sintang Dapil Tempunak Sepauk, Agutinus dan Kusnadi.
Perhelatan turnamen bola voli itupun menjadi unik dan mendadak ramai saat teriakan histeris para penonton saat melihat penampilan salah satu pemain dari tim Abang Sport yang memiliki tinggi badan 240 Cm, dan mengenakan baju bernomor punggung 10, ternyata pemain tersebut merupakan pemain naturalisasi asal Kuba dan pemain tersebut merupakan salah satu pemain Proliga VollyBall Indonesia dari tim Samator yang dibawa oleh tim Abang Sport untuk mengikuti turnamen bola voli di Sepauk.
Dalam pelaksanaan turnamen dimulai, pertandingan cukup sengit, saling membalas smash dengan pukulan-pukulan keras bak pemain nasional, hingga babak terakhir sebanyak 4 set, akhirnya tim Abang Sport dari Desa Paoh mampu menaklukkan tim Sentinom dari Desa Tanjung Ria dengan Skor 3-1.
Sebelum melakukan penutupan turnamen bola voli di Sepauk, Bupati Sintang mengatakan bahwa sudah tiga kali berturut-turut untuk dapat hadir dalam turnamen bola voli di Sepauk dan memang sangat luar biasa, “jadi bola voli di Kecamatan Sepauk ini sangat luar biasa termasuk juga di Kecamatan Kayan Hilir dan Kecamatan Kayan Hulu sangat ramai karena pertandingan bola voli merupakan olahraga kedua setelah sepakbola yang banyak diminati oleh masyarakat banyak”. Kata Jarot.
Menurut Jarot bahwa pertandingan voli ini merupakan olahraga rakyat yang sederhana yang harus dijaga dan dikembangkan, “dengan pemain dalam satu tim itu sedikit dan persyaratan lapangannya tidaklah rumit maka ini patut kita kembangkan sebagai potensi untuk tempat rekreasi masyarakat sebagai sarana olahraga dan olahraga prestasi”, Ungkap Jarot.
Jarot menambahkan dengan adanya pemain naturalisasi proliga berdampak untuk memberikan daya tarik dari pemain luar untuk bermain di daerah Kabupaten Sintang, “saya pikir ini merupakan promosi dan publikasi yang baik kedepannya ditingkatkan lagi supaya banyak pemain luar yang berdatangan”. tambahnya
Sambungnya lagi, Jarot berharap kepada Ketua PBVSI Kabupaten Sintang untuk dapat merencanakan perhelatan open turnamen bola voli, “kalau di Kota Sintang kita buatkan open turnamen bola voli serta menghadirkan para pemain naturalisasi pasti ramai, dan otomatis akan menambah sarana hiburan dalam olahraga bagi masyarakat di Sintang”, sambung Bupati Sintang
“kepada para pemain bola voli saya pesankan untuk yang menang silahkan merayakan kemenangan yang sewajarnya, kepada tim yang kalah tetap semangat jangan putus asa, tahun depan kita balas semoga turnamen bola voli di Kecamatan Sepauk semakin maju”, Pesan Bupati Sintang kepada pemain.
Sementara itu Ketua Panitia Penyelenggara, Hadrianus Jeli mengatakan turnamen bola voli ini sudah dilaksanakan selama 26 hari dengan diikuti sebanyak 44 tim, “kita mulai kegiatan ini dari tanggal 3 Oktober 2017 dan berakhir pada tanggal 29 Oktober 2017 yang diikuti 21 tim bola voli Putri, dan 23 tim bola voli putra yang masing-masing berasal dari Desa-Desa sekitaran Kecamatan Sepauk bahkan ada tim dari Kabupaten Sekadau”. Kata Hadrianus
Hadrianus menambahkan kegiatan turnamen bola voli ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari sumpah Pemuda yang ke-89 tahun 2017, “dengan demikian kami menginginkan para pemuda-pemuda yang mengikuti turnamen bola voli ini dapat berbaur menjadi satu, kita ingin mempersatukan semuanya tidak ada perbedaan agama suku dan ras, dan mengikat tali persaudaraan dalam kegiatan keolahragaan”, tambahnya.
Menanggapi adanya pemain naturalisasi dari Kuba, Hadrianus mengungkapkan bahwa turnamen ini membolehkan setiap tim membawa pemain naturalisasi, “jadi tidak ada batasnya 1 tim terserah mau membawa pemain naturalisasi berapa, maksimal kuota itu 10 orang,” tuturnya. (Hms/red)