Pemkab Sintang Tetapkan 7 Desa Sebagai Lokasi Pilot Project P2Emas

SINTANG [www.mediakapuasraya.com]-Wakil Bupati Sintang, Drs. Askiman, MM bersama Sekretaris Daerah, Dra. Yosepha Hasnah, M.Si menghadiri rapat koordinasi penentuan lokasi pilot project Program Peningkatan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2-Emas) Kabupaten Sintang tahun 2018 di Balai Pegodai Kompleks Rumah Jawatan Wakil Bupati Sintang, Selasa (18/07/2017).

Rakor kali ini menghasilkan keputusan lokasi yang dipilih sebagai pilot project untuk program P2Emas. Lokasi-lokasi tersebut, meliputi: Desa Bekuan Luyang di Kecamatan Ketungau Hulu dengan produk unggulan Lada; Desa Binjai Hulu di Kecamatan Binjai Hulu dengan produk unggulan ternak sapi; Desa Ensaid Panjang di Kecamatan Kelam Permai dengan produk unggulan kerajinan tenun ikat; Desa Pakak di Kecamatan Kayan Hilir dengan produk unggulan Cabe; Desa Solam Raya di Kecamatan Sungai Tebelian dengan produk unggulan kolam dan pembenihan ikan; Desa Temawang Muntai di Kecamatan Sepauk dengan produk unggulan perkebunan holtikultura; dan Desa Mentajoi di Kecamatan Serawai dengan produk unggulan kerajinan dari rotan.

“pada rapat koordinasi sebelumnya (18/05/2017), kita telah mendengarkan paparan potensi dan produk unggulan dari setiap kecamatan yang ada,”kata wakil Bupati saat membuka rapat.

Drs. Askiman menyampaikan bahwa setelah rapat tersebut, SKPD terkait dengan di koordinasi oleh BAPEDA telah melakukan survey ke desa-desa yang dipilih sebagai calon lokasi. Wakil bupati menegaskan kembali mengenai pentingnya koordinasi dan kerjasama SKPD terkait untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Sintang.

“dengan fokus di beberapa lokasi yang berpotensi kita harapkan masyarakat akan merasakan peningkatan dalam bidang ekonomi tanpa merubah kompetensi dasar yang sudah ada turun temurun di daerah setempat,” kata Askiman.

“kemudian secara bertahap kita melakukan pemberdayaan masyarakat di sekitar desa pilot project, sehingga peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara mandiri. Dari masyarakat kembali ke masyarakat,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah, Drs. Yosepha Hasnah, M.Si menambahkan dukungan administrasi yang perlu diperhatikan oleh para anggota tim p2-emas. “Kegiatan ini patut kita dukung secara masksimal. Jika kita secara konsisten melakukan pemberdayaan pada masyarakat kita, tentu desa-desa kita akan maju,” kata Dra. Yosepha. “Bahkan tidak menutup kemungkinan keterbatasan dana tidak lagi menjadi kendala,” ujarnya lagi. Yosepha menekankan pula mengenai pentingnya melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin antara SKPD terkait dengan fasilitator agar pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan baik. “termasuk koordinasi kita dengan para anggota dewan di DPRD,” tambah Yosepha.

Kepala BAPEDA, Kartiyus memaparkan kembali proses tahapan pelaksanaan kegiatan program P2Emas. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi, seleksi lokasi, survey identifikasi dan verifikasi lapangan, kemudian penetapan desa terpilih. “kemarin kami tidak bisa ke Desa Kalangan Juoi karena transportasi sungai dan pada tanggal yang ditetapkan untuk berangkat, sungai sedang surut jadi tidak memungkinkan untuk tim sampai ke sana,” ungkap Kartiyus. Sehingga verifikasi dilakukan melalui keterangan dari camat Ambalau.

Setelah pelaksanaan penetapan lokasi, kegiatan selanjutnya melakukan seleksi tenaga pendamping atau fasilitator yang terdiri dari 1 fasilitator kabupaten dan 1 orang fasilitator desa dari masing-masing desa terpilih. Kegiatan selanjutnya melakukan pembentukan kelompok. Lalu pelatihan teknis tenaga pendamping. “kemudian kita sosialisasi program di tingkat kabupaten dan kecamatan,” kata Kartiyus. “pada akhir tahun ini kita harapkan kegiatan ini sampai pada proses penyusunan rencana aksi dan renja SKPD terkait, sehingga pada tahun 2018 kita sudah bisa mulai pelaksanaan,” tambahnya.

Setelah itu, Kartiyus memaparkan hasil survey dan verifikasi lapangan yang telah dilakukan oleh tim P2Emas. Dari hasil rekapitulasi analisa potensi ekonomi calon desa pilot project p2-emas Kabupaten Sintang tahun 2018, ada 26 desa di 14 Kecamatan.  Kondisi yang dipaparkan meliputi, kondisi existing saranda dan infrastruktur dasar yang ada, potensi ekonomi dan sektor unggulan, gambaran umum di lapangan serta permasalahan yang ditemui. (Evy/red)

__Terbit pada
19/07/2017
__Kategori
Sintang

Penulis: Admin Media Kapuas Raya