Askiman Dorong Desa Bangun Gedung Serbaguna Berbentuk Rumah Betang

SINTANG [www.mediakapuasraya.com]-Wakil Bupati Sintang Askiman mendorong setiap desa  membangun gedung serbaguna berbentuk rumah betang yang bisa dianggarkan dari dana desa ditambah CSR perusahaan perkebunan yang menurut Peraturan Bupati (Perbup)  maksimal 5 persen dari total keuntungan perusahaan. Hal ini kata Askiman selain desa memiliki temapat untuk berkumpul juga sebagai bentuk pelestarian budaya lokal.

“Jadi ada dua fungsi, untuk serbaguna sekaligus upaya kita melestarikan budaya kita yakni Betang,” kata Askiman saat menghadiri Pegawe Nyelapat Taun Ngangkat Budaya Sekubang di Balai Betugong Dusun Telabang Buai Desa Bernayau Kecamatan Sepauk pada Rabu, (31 Mei 2017) lalu.

Selain itu, Askiman juga menyarankangawai nyelepat taun Dayak Sekubang tidak dilakukan per dusun, tetapi satu kali dengan tuan rumah setiap desa secara bergilir.

“Sehingga gawai ini bisa menjadi ajang silaturahmi dan bertatap muka antar sesama orang Sekubang,” ujarnya.

Dikatakan Askiman bahwa Gawai selain untuk bersyukur atas pekerjaan dan hasil panen selama musim berladang selama satu tahun. Juga untuk melestarikan seni budaya yang ada. Dia mengaku bangga dengan Sub Suku Dayak Sekubang yang masih mau memelihara seni budaya dan adat istiadatnya yang merupakan warisan leluhur.

“Saya juga  senang dengan seni bela diri silat saat  penyambutan tamu, tetapi disayangkan gendangnya dari ken. Saya berharap tahun depan, kita sudah punya gendang yang sudah baik dan sesuai standar,” harap Askiman.

Awet Susilo Ketua Dewan Adat Dayak Desa Bernayau menjelaskan bahwa pegawe nyelapat taun dilaksanakan setelah panen padi, budaya ini rutin dilakukan setiap tahun sebagai ungkapan syukur atas kelancaran dan rezeki dari berladang selama setahun.

“kalau belum dilaksanakan, masyarakat tidak boleh memulai musim berladang berikutnya,” tuturnya.

Sementara Kades Bernayau Antonius  mengatakan bahwa, gawai ini sebagai wadah bertemu dan tatapmuka warga masyarakat di kampung. “gawai ini untuk wadah kita bertemu, makan dan minum bersama. Sekarang dengan kesibuan kita, agak jarang kita kumpul bersama. Kita senang gawai ini menjadi wadah untuk saling bersilahturahmi,” ungkapnya. (Slh/mo)

__Terbit pada
02/06/2017

Penulis: Admin Media Kapuas Raya