Jembatan Darurat Putuskan Rantai Ekonomi Masyarakat

SEKADAU [www.mediakapuasraya.com] – Bak buah simalakama, dimakan mati ayah tidak dimakan mati ibu, itu yang dirasakan pihak management PT. Parna Agromas terkait pembangunan jembatan darurat penghubung antara pasar Sungai Ayak – Tapang Pulau.

Pasalnya, jembatan tersebut dinilai memutuskan rantai mata pencarian masyarakat yang berada disekitar.

Jembatan yang terletak di kampung baru desa Sungai ayak dua kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau terus saja menuai protes dari masyarakat.

Seperti yang diungkapkan Ajan salah seorang warga dusun Sepantak yang kesehariannya sebagai petani karet dan mencari ikan sangat menyesalkan pembangunan jembatan sementara tersebut.

Dikatakannya, protes bukan masalah pembangunannya akan tetapi masalah bangunan yang menggunakan gorong-gorong dan di timbun dengan tanah tersebut dinilai menghambat akses kesehariannya.

” keseharian saya hilir mudik menggunakan jalur sungai untuk mencari ikan dan pulang pergi ke kebun dengan sampan. Dengan adanya gorong-gorong itu, kami jadi tidak bisa lewat. Apalagi kalau banjir “, Pungkasnya.

Begitu pula yang diungkapkan Ramlah janda satu anak, warga dusun sepantak. Kalau air sungai naik setengah meter saja, sampan saya sudah tidak bisa lewat di bawah gorong-gorong tersebut dan saya tidak bisa pergi pergi noreh lagi. ” Kalau begini, lantas saya mau makan apa “, ungkapnya kecewa.

Pantauan media ini ke lapangan, memang benar adanya jembatan sementara yang menggunakan gorong-gorong dan di timbun dengan tanah.

Menyikapi hal tersebut, Manager perusahaan PT. Parna Agromas melalui staf humas Simon Piet saat di temui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu terkesan menghindar saat di temui Wartawan.

Menurut Simon, pembangunan jembatan darurat tersebut merupakan permintaan dari pemerintah setempat.

” mengenai teknis saya tidak tahu, dan keberadaan saya di sana hanya di perintah atasan untuk membantu mengawasi pekerjaan saja “, kilahnya.

Sementara itu, Camat belitang hilir Paulus Misi S.pd saat di temui di ruang kerjanya mengatakan proses pembangunan jembatan tersebut sudah dikoordinaaikan dengan semua pihak.

” mengenai fisik semua terkendala masalah anggaran di karenakan pembuatan jembatan sementara tersebut murni anggarannya dari perusahaan kebun kelapa sawit yang ada di tiga belitang, jadi dalam hal pembangunan kita hanya membantu memfasilitasi “, terangnya.

Hingga berita ini di turunkan, warga yang biasa berlalu lalang mencari nafkah sudah tidak bisa melewati gorong-gorong jembatan sementara tersebut, di karenakan ketinggian air sudah hampir menutupi gorong-gorong jembatan. ( Herman )

__Terbit pada
06/03/2017
__Kategori
Sekadau, Sintang

Penulis: Admin Media Kapuas Raya