SEKADAU [www.mediakapuasraya.com ] – Dalam upaya penanggulangan tingginya jumlah titik hotspot yang ada, Pemkab Sekadau, telah melakukan upaya dengan menurunkan tim untuk mengatasi titik hotspot yang terpantau satelit.
“Kita terus melakukan upaya penanganan, koordinasi juga terus kita lakukan dalam berbagi bentuk, kita juga melakukan pemantauan dan pembinaan kepada masyarakat,” ungkap Yohanes jhon sekda kabupaten sekadau belum lama ini.
Ia menambahkan, tim yang bertugas harus bijaksana dalam menghadapi situasi dilapangan. Hal ini terkait dengan warga kearifan lokal yang ada dikalangan masyarakat yang melakukan pembakaran lahan ladangnya.
Pihaknya juga tidak bisa begitu saja melarang petani melakukan pembakaran.
“Apabila setelah membakar ladang dan ditinggalkan, ini yang tidak boleh, seharusnya jika membakar lahan harus di jaga, jangan di tinggalkan,” tegas Jhon.
Jhon berharap pola pertanian tidak lagi dengan cara membakar karena masih ada alternatif lain seperti bersawah atau membuat lahan yang sudah ditebangi daunnya dijadikan sebagai kompos tanpa harus membakar. “Ada petani karet yang lahannya tanpa dibakar, pola seperti itulah nantinya bisa diterapkan sehingga tidak ada lagi pembakaran,” pungkasnya.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi mengatakan peran serta kecamatan untuk lebih aktif mensosialisasikan dan memonitor kebakaran hutan lahan dan kebun sangatlah perlu.
“Kemarin Kalbar tertinggi untuk titik hotspot sebanyak 402. Untuk itu, perlu kerjasama semua pihak untuk mencegah ini tidak terjadi lagi,” harapnya. ( Herman )