Seleksi Calon Kades Dinilai Tidak Transparan, Dewan Sekadau Minta Kaji Ulang

SEKADAU [www.mediakapuasraya.com]- Mantan Kades Desa Mondi periode 2008-2016, Siyus menilai  Pengumuman hasil seleksi tambahan kandidat calon kepala desa ( Kades ) yang dilakukan oleh pemerintahan desa ( pemdes) tidak transparans, pasalnya tidak ada penjelasan secara khusus terhadap nilai yang di berikan kepada masing-masing calon Kades.

Siyus adalah salah satu calon Kades Desa Mondi (incamben kepala Desa) yang mendaftar,  Dalam pengumuman nama calon Kades yang dinyatakan lolos di tingkat desa, diketahui incamben Kepala Desa ternyata tidak tercantum namanya alias tidak lolos ( gugur ).

“Informasi yang saya dapat, saya tidak lolos 5 besar calon kades. Alasannya karena usia saya sudah tua ( 48 thn ),”ungkapnya.

“Se tau saya, tidak ada peraturan dan UUD desa yang mengatur tentang usia, hingga saya yang berumur 48 tahun hanya mendapatkan nilai tes.  Saya mau tanya,  dari mana rumus menghitung  seseorang hingga di berikan Nilai 2,5 saja”, Ujar Mantan Kades itu.

Siyus mengatakan, dari hasil tes lainnya dirinya lah yang mendapatkan nilai tertinggi.

“Saya bingung, kok hanya karena usia nilai saya rendah sampai tak bisa lolos menjadi calon Desa lagi, nilai lain saya tertinggi dan di sisi lain saya Incamben” Tukasnya kesal.

Menyikapi keluhan tersebut, Ditemui di ruang kerjanya Angota DPRD wakil ketua Komisi A Subandrio SH, MH  membenarkan pihaknya sudah didatangi bakal calon Kades yang tidak lolos dari hasil propertest beberapa hari lalu guna menyampaikan aduannya terhadap penilaian yang tidak ada transparansi pada masyarakat, serta ada beberapa laporan  panitia menggugurkan calon-calon yang melebihi  5 calon.

“ Ini hak progratif panitia, tetapi kita DPR minta apa kriterianya sehingga si A bisa lolos dan si B tidak, sebagai contoh Kepala Desa Mondi, menurut saya dia adalah incamben yang secara syarat mastinya sudah memenuhi. Untuk itu kita minta dari DPRD perlu dikaji ulang dan jika memang cendrung ada kesalahan kita minta supaya pilkades bermasah di tinjau ulang ”, Ujar politisi Nasdem itu.

Suban mengatakan  dirinya yakin panitia sudah menganggap sama dan berlaku netral terhadap semua bakal calon tanpa melihat ikatan keluarga dan kelompok agar tak ada yang merasa diperlakukan secara tidak adil.

“Kami DPRD minta panitia harus transpran, terkait penilaian, bila perlu di publikasikan ke media massa, cetak, elektronik agar masyarakat tau, ini pilkades serentak pertama di Kabupaten Sekadau, harus ada penjelasan, kalau ternyata ada pilkades masih bermasalah kita minta ditunda saja sampai ada jawaban dari panitia pelaksana tes bagi calon Kades bersangkutan” Tukasnya.

Sementara Anggota DPRD lainnya, Yodi Setiwan mengatakan peminat kepala desa tentunya semakin banyak, untuk itu mulai dari sekarang panitia fit and popertest harus kerja ekstra dan bersiap adil tidak memandang siapa calon kades.

“Mulai sekarang panitia harus tunjukkan ke netralan nya, kedepan pasti lebih bayak yang minat jadi Kades. Dengan  meningkatnya SDM tentunya menambah ruang untuk ingin menjadi kades di daerahnya, maka transpransi panitia mesti ditunjukan dari sekarang, ini pertama lo pemilihan kedes serentak di Sekadau” Tutup Politisi Gerindra itu. ( Herman/red)

__Terbit pada
25/08/2016
__Kategori
Sekadau, Sintang

Penulis: Admin Media Kapuas Raya