SINTANG [www.mediakapuasraya.com]-Raden Adjen Kartini merupakan pelopor emansipasi wanita pribumi. Wanita merupakan inspiratif pondasi pembangunan, terutama dibidang kesehatan. Hal tersebut disampaikan Lestria saat dijumpai media ini di RSUD Ade M Djoen Sintang. Kamis, ( 21 April 2016)

Menurut Lestria yang juga Staf di RSUD tesebut, wanita tetap selalu tegar dan fleksibel dalam berbagai hal. Wanita adalah pakar dalam urusan menjaga kesehatan keluarga.

“hal ini dapat dilihat keikhlasan wanita memberikan asi ekslusif selama 6 bulan pada bayi,”ungkapnya.

Cerminan fleksibilitas wanita lanjut Lestria juga dapat dilihat dengan pakaian kebaya yang dikenakan pada Peringatan hari Kartini ini. Cerminan dari pakaian Kartini yang digunakan menandakan wanita berpenampilan feminim.

“juga mempunyai hati yang lembut, inspiratif, tegar serta fleksibilitas dalam berbagai hal demi kemajuan bangsa dan negara serta keluarga yang dicintai,”tambahnya.

Pantauan Media ini, bertepatan dengan peringatan Hari Kartini Tahun ini, Pimpinan dan Staf  wanita di RSUD Ade M Djoen Sintang, mengenakan kebaya.

“dengan pakaian yang menciri khas Kartini ini, Perawat RSUD tetap selalu siap melayani pasien,”bebernya.
Satu diantara Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Kristus Raja Katedral Sintang, Sabina Desiana mengajak generasi muda khusunya kaum wanita supaya tidak malu menjadi Kartini masa Kini.

“perjuangkan cita-cita kita,  terus berkarya dan menjadi wanita yang lebih baik lagi,”ajaknya

Dikataknnya, emansipasi perempuan masa kini sudah cukup menggebrak tren. Dalam artian sudah banyak perempuan yang mau tampil beda, mau menciptakan karya sendiri, mandiri secara finansial, dan punya kedudukan atau jabatan di beberapa instansi.

“ Nah, perayaan Hari Kartini jangan sekedar Seremonial yang dirayakan tiap Tahun dan peringatan Hari Kartini juga jangan cuma sekadar mengenakan kebaya. Kaum perempuan juga harus menjadi pelopor perubahan bangsa ke arah yang lebih baik.”pungkasnya. (Les/mo)