Wahidin : “Kalau Tanpa Bantuan Pak Jarot Mungkin Anak Saya Tidak Akan Dioperasi”

Jarot Bantu Penderita Atresia Ani

SINTANG [www.mediakapuasraya.com]-Wajah Muhammad Wartani (8 Tahun)  tampak senang dan tetap aktif bergerak ketika di kunjungi orang nomor satu di Bumi Senentang dr. H. Jarot Winarno, M. Med, PH di Lobi Mes Pemkab Sintang, Jl Gajah Mada Pontianak pada Kamis, 14 April 2016.

Muhammad Wartani merupakan penderita atresia ani yang berasal dari Desa Kenyabur Baru Kecamatan Tempunak. Selama berada di Pontianak, Muhammad Wartani hanya ditemani ayahnya, Wahidin (51). Sementara Ibunya tetap berada di Desa Kenyabur Baru.

“gimana proses operasinya lancarkah? sakit ndak?” tanya Jarot Winarno kepada Muhammad Wartani.

“operasinya lancar dan berlangsung sekitar 3,5 jam di RSUD Sudarso Pontianak. Saya sempat takut karena operasi berjalan lama” terang Wahidin.

“soal biaya gimana, bereskan?,” tanya Jarot Winarno lagi.

“gratis pak, karena sudah ditanggung oleh BPJS. Terima kasih sudah bantu biaya dan mengurus proses operasi anak saya” ucap Wahidin.

“semoga lekas pulih ya. nanti kalau sudah sembuh jangan lupa belajar yang rajin, supaya nanti bisa jadi dokter” pesan Jarot Winarno.

Dikatakan Jarot operasi pembuatan anus merupakan salah satu operasi berat namun tidak membahayakan nyawa manusia. “Untung saja, di RSUD Sudarso Pontianak sudah memiliki dokter bedah dan segala peralatan yang lengkap sehingga tidak harus ke Jakarta” tambah Jarot Winarno.

Wahidin menceritakan, selama ini Putra kecilnya itu buang air besar melalui lubang di perut yang dibuat oleh dokter di RSUD Ade M Djoen Sintang.

“Saya ketemu Pak Jarot waktu kampanye pilkada tahun 2015 lalu. Beliau langsung menyarankan agar dioperasi ke Pontianak. Pada 21 Maret 2016 yang lalu kami ke Pontianak mendaftar dan cek dulu, tidak langsung operasi. pada  4 April 2016 kami ke Pontianak lagi, dan keesokan harinya (5 April 2016) baru mulai dioperasi. Kami harus rawat inap selama 7 hari. Sekarang tinggal rawat jalan dan terima kasih kepada Pemkab Sintang yang sudah memberikan kamar gratis kepada kami selama menginap di Mes Pemkab Sintang ini” terang Wahidin dengan wajah haru.

“kalau tanpa bantuan Pak Jarot mungkin anak saya tidak akan dioperasi.”imbuhnya.

“Kata dokter di RSUD Sudarso, tiga bulan lagi, anus yang dibuat akan kering dan sembuh, maka kami harus ke Pontianak lagi untuk operasi menutup  lubang di perut” tambah Wahidin.

Jarot Winarno merupakan sosok dokter dan pemimpin yang dekat dengan rakyat, memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan low profile. Membantu mewujudkan impian Muhammad Wartani untuk menjadi anak normal dengan memiliki anus merupakan untuk membayar nazarnya saat kampanye dulu.

Atresia ani merupakan suatu kelainan malinformasi kongenital dimana tidak lengkapnya perkembangan embrionik pada bagian anus atau tertutupnya anus secara abnormal atau dengan kata lain tidak ada lubang secara tetap pada anus. Menurut berbagai literatur, terjadinya anus imperforata karena kelainan kongenital dimana saat proses perkembangan embrionik tidak pada proses perkembangan anus dan rectum. Dengan kata lain, atresia ani terjadi karena tidak sempurnanya migrasi dan perkembangan struktur kolon antara 7-10 minggu selama perkembangan janin. (Rls/mo)

__Terbit pada
16/04/2016
__Kategori
Sintang

Penulis: Admin Media Kapuas Raya