SINTANG-KALBAR, (MKR): Kepala Seksi (Kasi) Kebakaran Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Sintang Marbuansyah memaparkan kendala utama dalam upaya menangani kebakaran di kota sintang adalah sumber air, menurutnya sebaik apapun peralatan bila sumber airnya sangat jauh maka akan memperlambat proses pemadaman.
“Sumber air ini menjadi kendala utama, sebab Kota Sintang tidak memiliki Hydrant, namun pembangunan Hydrant ini memang sangat mahal, solusinya Kota Sintang harus memiliki kantong air yang tersebar di sejumlah wiayah padat penduduk atau pertokoan.” Ujarnya kepada media ini, Selasa (28/04).
Marbuansyah menambahkan, Keberadaan penampungan air berupa ground tank sangat dibutuhkan petugas Pemadam Kebakaran untuk mengantisipasi kekurangan air saat terjadi kebakaran. Dalam upaya menangani kebakaran di Kota Sintang yang lebih cepat dan tepat, di Kota Sintang memerlukan minimal 10 ground tank yang tersebar di beberapa wilayah. Saat ini di Kota Sintang hanya tersedia 2 Groundtank padahal wilayah kota Sintang sangat luas.
“Kita tawarkan pada pemerintah agar Kota Sintang menambah pembangunan ground tank di pusat pusat pasar dan pemukiman, saat ini kita memiliki hanya di simpang lima dan di Damkar sedangkan di pasar inpres tidak diketahui kondisinya masih ada atau tidak karena tertutup di wilayah pembangunan pasar baru,” Tegasnya.
Kota Sintang memerlukan minimal 10 ground tank yang mendesak di penuhi, di kawasan BTN Cipta Mandiri, Pemukiman BTN Griya Wisata, BTN Akcaya Indah Lestari,Kawasan Tugu BI, Sungai Durian, Turunan Serantung, Akcaya II, dan sejumlah wilayah lainya yang sulit mendapatkan sumber air.
“Kapasitas air yang dapat ditampung dalam ground tank minimal 4 mobil tanki, sehingga dapat mengatasi kekurangan air ketika terjadi kebakaran . Kedepan ground tank tersebut ditanam rata dengan tanah sehingga keberadaannya tidak mengganggu aktifitas masyarakat. Keberadaan ground tank di Sintang sudah sangat diperlukan, untuk itu kami berharap ada perhatian dari pemerintah ” pungkas Marbuansyah. (Mo)