Tenun Ikat Masih Menjadi Andalan Sintang Dalam INACRAFT 2015
Tenun Ikat Dayak Mendunia, begitulah ungkapan yang layak disandang oleh salah satu budaya Dayak Desa ini. Hasil kerajinan tangan kaum hawa pedalaman tersebut terus menerus mengangkat citra Kabupaten Sintang dikancah nasional. Dan pada ajang International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2015 di Balai Sidang Jakarta Convention Center yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Rabu (8/4) tersebut, Tenun Ikat menjadi andalan Kabupaten Sintang.
Bupati Sintang Milton Crosby dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sintang Ny. Katty Evelina Milton juga hadir pada pembukaan tersebut dan berkunjung serta menyapa tim dari Disperindagkop dan UKM serta Dekranasda yang menangani Stand Kabupaten Sintang.
Tenun ikat beraneka ukuran, motif dan jenis pewarnaan dipajang di stand Kabupaten Sintang ditambah dengan aneka anyam-anyaman, berbagai buku dan pamflet berisi informasi dan promosi.
Denis yang merupakan putra perbatasan Kabupaten Sintang Tahun 2013 yang bertugas menjaga stand, menerima tamu dan pembeli di Stand Kabupaten Sintang mengakui bahwa tenun ikat memang memikat pembeli dari turis asing. “sampai sekarang turis asing yang banyak beli tenun ikat” jelas Denis.
Begitulah, tenun ikat terus menerus mendapatkan perhatian dari banyak orang. Mendapatkan penghargaan Upakarti dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudoyono pada Tahun 2013, masuk nominasi UNESCO sebagai warisan dunia tak benda, karena tenun ikat Kabupaten Sintang mendapatkan penghargaan Otonomi Award Tahun 2014 yang lalu, dan terakhir Dewan kerajinan Nasional di Jakarta bekerjasama dengan Yayasan Kobus, sudah menyusun sebuah buku yang di dedikasikan bagi kaum perempuan yang menjadi pengrajin tenun ikat. Buku yang berjudul “TENUN IKAT DAYAK DESA: Cerita dan Motif Kain. Ketua Dekranas saat itu Ny. Herawati Budiono memberikan apresiasi terhadap keaslian tenun ikat. “penerbitan buku ini merupakan salah satu cara saja untuk melestarikan dan mengakui tenun ikat Dayak” terang Herawati Budiono pada sambutan dalam buku tersebut.
Myra E Widiono salah satu tim penyusun yang juga mantan Sekretaris Dekranas Pusat yang menyambangi stand Kabupaten Sintang pun merasa bangga mampu menyelesaikan buku tersebut. Kehadiran Buku tersebut membuat menarik stand Kabupaten Sintang di ajang Inacraft Tahun 2015.
Pameran kerajinan terbesar tersebut diikuti oleh 1.600 perusahaan dari seluruh provinsi di Indonesia, dengan 1.300 gerai di ruang seluas 25.070 meter persegi. Inacraft 2015 menargetkan sekitar 1.000 pembeli dari luar negeri dan 200.000 dari dalam negeri.