Bupati Sintang Ajak Masyarakat Tanam Satu Pohon Disetiap Rumah

Langkah sederhana yang harus diambil oleh setiap orang dalam rangka ikut berpartisipasi dalam kegiatan menjaga udara kita adalah dengan menanam pohon paling tidak satu pohon disekitar rumah kita masing-masing. Ajakan tersebut disampaikan Bupati Sintang Drs. Milton Crosby, M. Si saat memberikan pengarahan pada kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional di Halaman SDN 12 Jerora pada Jumat, 5 Desember 2014.
“tanam saja sukun, mangga, pohon hias dan pohon yang bermanfaat dipekarangan rumah. Dan untuk masyarakat dipedalaman, saya berharap masih bisa menjaga bahkan membangun baru tembawang-tembawang dengan menanam durian, mentawa, tengkawang serta buah lain yang khas dan bernilai ekonomi” ajak Bupati Sintang.
Bupati Sintang menambahkan, setiap tahun pada tanggal 28 November dilakukan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional. Peringatan ini bertujuan untuk lebih membangkitkan semangat, motivasi dan membudayakan seluruh masyarakat Indonesia untuk menanam dan memelihara pohon dalam rangka membangun ekosistem hutan melalui rehabilitasi dan lahan di seluruh Indonesia.
Tema peringatan tahun ini adalah “Hutan Lestari Untuk Mendukung Kedaulatan Pangan, Air dan Energi Terbarukan”. Pemilihan tema ini dimaksudkan untuk mendorong masyarakat ikut membangun ekosistem hutan yang akan meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik sekaligus menyediakan bahan baku bagi industri kehutanan dan menyerap karbon dioksida di udara dalam rangka ikut berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim.
Bupati Sintang Drs. Milton Crsoby, M. Si saat membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dalam acara peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional Tahun 2014, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan bahwa keberadaan hutan di Indonesia sangat penting sebagai penyangga kehidupan manusia dan bumi yang perlu dilindungi, dikonservasi, dimanfaatkan dan direboisasi untuk generasi sekarang dan yang akan datang.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menegaskan bahwa urusan pemerintah adalah pada perencanaan hutan dan pengawasan. Sedangkan urusan yang diselenggarakan dan dilaksanakan oleh pemerintah provinsi adalah pengelolaan hutan, konservasi sumberdaya alam hutan, pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kehutanan dan pengelolaan daerah aliran sungai.
Sebagai informasi pada saat ini telah ditetapkan areal kerja Hutan Kemasyarakatan seluas 328.452 Ha, Hutan Desa seluas 318.024 Ha, Hutan Tanaman Rakyat seluas 194.200 Ha dan Hutan Rakyat Pola Kemitraan seluas 279.700 Ha pada 3.700 kelompok.
Menteri juga mengajak masyarakat luas, pelaku usaha, lembaga masyarakat yang bergerak di bidang sosial dan lingkungan hidup sebagai bagian dari pemangku kepentingan pengelolaan hutan di Indonesia untuk mewujudkan hutan lestari dan masyarakat sejahtera dapat diwujudkan dengan semangat gotong royong. Ekosistem hutan yang baik dari hasil gerakan penanaman pohon, akan berperan sebagai pengatur tata air yang menjamin kuantitas, kualitas dan kontinuitas aliran sungai sebagai sumber air untuk lahan pertanian atau air minum bagi masyarakat luas.
Di akhir sambutannya beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada para Gubernur, Bupati/Walikota, Pimpinan DPRD, pelaku usaha, lembaga swadaya masyarakat dan seluruh lapisan masyarakat atas kerjasama dan peran serta dalam pembangunan lingkungan dan kehutanan selama ini.
Sementara Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Elisa Gultom menjelaskan kegiatan ini sebagai sarana edukasi dan untuk mengajak seluruh komponen bangsa untuk menyadari pentingnya menanam pohon untuk menghindari banjir, longsor dan menjaga ketersediaan air.
“kegiatan ini didukung perusahaan perkebunan yang ada di Kabupaten Sintang karena saat ini sudah ditanam perkebunan kelapa sawit sekitar 100.000 hektar dengan 14.300.000 batang kelapa sawit. Sehingga mereka sangat mendukung kegiatan penanaman pohon ini” jelas Elisa Gultom.

__Terbit pada
05/12/2014
__Kategori
Sintang